Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahami, Informasi yang Dikategorikan sebagai Data Pribadi

Kompas.com, 23 November 2021, 15:49 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pembahasan soal bahaya berbagi data pribadi, tanpa disadari, sedang viral di media sosial.

Hal ini berawal dari challenge untuk membagikan variasi nama panggilan yang sempat menjadi tren di Instagram.

Netizen belakangan baru menyadari bahwa challenge yang terkesan seru itu ternyata bisa menjadi bentuk dari teknik manipulasi social enggineering.

Jebakan tersebut bisa dijadikan ajang profiling guna mengumpulkan data pribadi kita. Informasi ini kemudian bisa disalahgunakan untuk membobol privasi, termasuk konten personal maupun rekening keuangan kita.

Selain itu, data tersebut bisa dipakai untuk merusak reputasi atau modus penipuan terhadap keluarga atau orang terdekat kita. Ada banyak ancaman kejahatan atau kekerasan online lain yang mengancam jika kita gegabah membagikan data pribadi kepada banyak orang.

Baca juga: Hati-hati, Tren Challenge di Medsos Umbar Data Pribadi Tanpa Sadar

Apa saja yang termasuk data pribadi?

Banyak orang sering kali tidak menyadari betapa krusialnya data yang dibagikannya di media sosial. Seperti challenge baru-baru ini yang meminta kita menyebutkan variasi nama panggilan, termasuk dari keluarga dan orangtua.

Sebelumnya, sempat ada tren untuk membagikan tulisan tangan, tanggal lahir, sampai potret tempat tinggal.

Kebanyakan netizen terjebak tren tersebut karena merasa tindakannya sepele dan tidak berbahaya. Informasi yang dibagikan secara sukarela itu dianggap remeh, tidak penting, dan bukan hal pribadi.

Padahal, ada banyak hal yang termasuk sebagai data pribadi, bukan hanya nomor identitas, foto KTP, atau nama ibu kandung.

Baca juga: Social Engineering, Teknik Manipulasi di Balik Tren Media Sosial

Data pribadi, atau dikenal juga dengan nama Personally Identifible Information (PII), adalah suatu atau sekelompok hal atau informasi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan, melacak, atau merujuk individu tertentu secara spesifik.

Untuk lebih memahaminya, berikut adalah daftar informasi yang termasuk data pribadi berdasarkan Panduan Memahami dan Menyikap Kekerasan Berbasis Gender Online yang dirilis Safenet:

  • Nama: Nama lengkap, nama semasa kecil, nama ibu, alias
  • Nomor identitas pribadi: NIK, NPWP, SIM, nomor paspor, plat nomor kendaraan, nomor kartu anggota rumah sakit, rekening bank, nomor kartu kredit
  • Alamat pribadi: alamat rumah, email
  • Nomor kontak personal: ponsel pribadi, telepon rumah
  • Karakteristik personal: gambar fotografik (utamanya atas wajah atau bagian lain yang
  • menunjukkan karakteristik yang dapat dikaitkan pada seseorang), sidik jari, tulisan tangan
  • Data biometrik:  scan retina, tanda suara (voice signature), sidik jari, geometri wajah
  • Informasi atas properti pribadi: nomor kendaraan, akta tanah dan bangunan
  • Informasi aset teknologi: alamat Internet Protocol (IP address) atau alamat Media Access Control (MAC address) yang secara konsisten terhubung pada satu individu tertentu
  • Data lainnya: tanggal dan tempat lahir, nomor telepon bisnis, alamat email atau surat menyurat untuk keperluan bisnis, ras, agama, indikator geografis, dan informasi terkait pekerjaan, kesehatan, edukasi, atau finansial

Internet saat ini dipenuhi dengan berbagai risiko kejahatan dan kekerasan online sehingga data pribadi kita sebaiknya tidak diumbar. Bukan hanya melalui media sosial seperti Instagram atau TikTok, melainkan juga aplikasi chatting seperti Telegram dan WhatsApp.

 Baca juga: Alasan Anak Sebaiknya Tak Gunakan Media Sosial Sebelum 11 Tahun

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau