Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 9 Januari 2022, 15:22 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tren kecantikan setiap tahun memang terus berganti. Tapi, metode perawatan kulit menggunakan kristal sepertinya tidak pernah sirna.

Ya, perawatan kulit menggunakan kristal memang sudah digunakan dalam dunia kecantikan sejak lama.

Sebabnya kristal dipercaya bisa mendatangkan energi positif dan untuk menyembuhkan penyakit.

Bahkan para pesohor dunia seperti Katy Perry, Miranda Kerr, hingga Victoria Beckham ikut melakukannya.

Awal mula kristal untuk perawatan kulit

Sejak zaman kuno, kristal telah digunakan untuk merawat kulit. Orang zaman dulu menggunakan batu untuk memberi rasa tenang dan menyembuhkan penyakit.

Batu juga dipercaya sebagai dasar dari berbagai filosofi kesehatan budaya.

“Secara umum, batu dihargai dalam budaya Tiongkok dan penyembuhan untuk ketahanannya," kata ahli akupunktur dan herbalis yang berbasis di Brooklyn, Sandra Lanshin Chiu.

"Salah satu alasannya adalah karena kristal membutuhkan waktu ribuan tahun untuk terbentuk sebagai perpaduan sempurna antara elemen dan waktu," tambahnya.

“Batu kristal dipuja sebagai entitas yang memiliki semangat dan kesadaran sendiri, jadi bisa membantu penyembuhan—termasuk memperbaiki kulit—karena mempengaruhi medan energi seseorang," sambung Chiu.

Hingga saat ini memang belum ada penelitian ilmiah yang secara khusus mendukung manfaat kristal bagi perawatan kulit.

Namun, bukan berarti kita bisa meremehkan segudang manfaat yang dimiliki kristal bagi tubuh dan kulit.

Misalnya saja dua jenis kristal yang paling sering digunakan dalam perawatan kulit, yaitu giok dan kuarsa rose yang berwarna merah.

Banyak orang percaya kuarsa rose baik dan memiliki getaran santai, sementara giok dan aventurine hijau bersifat regeneratif.

Keduanya juga dapat menenangkan dan membantu mengencangkan kulit.

Baca juga: Benarkah Batu Mulia dan Akik Bermanfaat untuk Kesehatan?

Metode perawatan kulit dengan kristal

Kualitas kristal sangat memengaruhi perawatan kulit yang dilakukan. Sebabnya, kristal dapat membuat kulit rileks dan memberi energi.

Tapi, hasil itu baru bisa dirasakan jika orang-orang yang menggunakan kristal menyeimbangkannya dengan gaya hidup, pola pikir, dan produk kecantikan.

Ada sejumlah besar item perawatan kulit kristal di pasaran. Yang paling terkenal adalah gua sha dan crystal rol yang terbuat dari berbagai bahan kristal.

1. Gua Sha

Gua sha Gua sha
Gua sha dalam pandangan orang Indonesia sangatlah identik dengan metode kerokan.

Tapi, metode ini juga digunakan untuk pengobatan tradisional Tiongkok yang melibatkan penggunaan teknik menggores pada tubuh.

Tujuannya, untuk membuang racun, menyembuhkan otot yang nyeri atau robek, mengurangi stres, meningkatkan aliran darah, dan penyembuhan.

2. Crystal roller

roller kristal roller kristal
Selain Gua Sha, perawatan kulit menggunakan batu mulia ini bisa dilakukan dengan crystal roller.

Crystal roller memiliki ujung ganda yang berukuran besar dan kecil.

Seperti Gua Sha, crystal rolller juga memiliki banyak manfaat, seperti membantu pijat drainase limfatik yang dapat mengurangi bengkak di wajah dan meningkatkan sirkulasi di kulit untuk cahaya alami.

Kedua metode itu dapat digunakan bersamaan dengan serum atau minyak.

Tapi, jika seseorang mengalami pembengkakan sebaiknya menggunakan crystal roller yang sudah disimpan di lemari es terlebih dulu.

3. Tambahkan kristal dalam air

Mencampur kristal dalam air Mencampur kristal dalam air
Mencampurkan kristal ke dalam air adalah alternatif perawatan kulit menggunakan kristal lainnya.

Dalam metode ini, kristal bisa dimasukkan ke dalam bak mandi, gelas, maupun ember. Dan saat mandi cukup tuangkan air ke tubuh agar keseimbangan energi tubuh kembali.

Baca juga: Selain Indah, Beberapa Jenis Batu Diyakini Memiliki Efek Menyembuhkan, Benarkah?

Jenis kristal

Ilustrasi batu kristalshutterstock Ilustrasi batu kristal
1. Kuarsa Mawar atau rose

Kuarsa mawar adalah kristal yang dipercaya bisa membuka cakra jantung dan sering disebut "batu cinta" karena kemampuannya menumbuhkan kasih sayang dan cinta.

Kuarsa mawar dikatakan sebagai batu terapi karena dapat membantu meningkatkan cinta diri, menghilangkan stres, dan melindungi dari emosi negatif.

2. Giok

Bagi masyarakat Indonesja, giok bukanlah kristal yang asing.

Pasalnya, sejak kecil kita sudah percaya bahwa giok digunakan sebagai batu 'penyembuhan' dan bisa melindungi, membawa kekayaan, kelimpahan, dan keberuntungan.

3. Kuarsa bening

Dikenal sebagai batu penyembuh, kuarsa bening jika digabungkan dengan kristal lain bisa meningkat energinya.

Kuarsa bening dipercaya menjaga konsentrasi dan perhatian, serta memperkuat energi atau tujuan apa pun. Batu ini juga diyakini melindungi seseorang dari hal-hal negatif

4. Batu kecubung atau amethyst

Batu kecubung adalah induk dari semua batu, memberikan karakteristik pelindung serta kapasitas untuk mengembangkan intuisi seseorang sendiri.

Dalam dunia kecantikan, jenis kristal ini sering digunakan sebagai alat penenang.

Baca juga: Memilih Batu Kristal Sesuai Zodiak Kelahiran, Kamu yang Mana?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau