KOMPAS.com - Mempertahankan suatu hubungan atau pernikahan tentu bukanlah hal mudah.
Pasalnya, kita dan pasangan merupakan dua individu berbeda dengan isi pikiran yang berbeda pula. Tak heran jika suatu saat kita berselisih paham.
Untuk itu, kita perlu memperhatikan, menyesuaikan diri, dan melepaskan apa yang kita bisa.
Baca juga: Hubungan Beda Usia, Penuh Kesenangan dan Tantangan
Selain itu, kita juga perlu memperhatikan lima hal yang dapat memperburuk dan bahkan mengakhiri ikatan cinta.
Pertengkaran di antara pasangan adalah hal normal.
Kendati demikian, jika pertengkaran ini nampak tak berujung, -misalnya, membuat kita atau pasangan berlaku kasar hingga membanting pintu dan memecahkan barang-, maka hanya hal negatif yang akan ada dalam hubungan.
Negativitas yang terus berulang dapat meregangkan hubungan.
Sebab, jika kembali bertengkar seperti itu lagi dan lagi, tanpa menyelesaikan masalahnya, cinta itu perlahan akan menghilang.
Selalu mengucapkan kata “tidak” pada setiap kata-kata pasangan dapat membuat dia kecewa.
Misalnya, saat kita atau pasangan tidak mau membantu pekerjaan di rumah sama sekali.
Nah, jika salah satu pasangan melakukan tugas-tugas ini, tentu yang lain harus mengakui dan menghargai apa yang dilakukannya.
Namun, jika tidak satu pun dari hal-hal di atas terjadi, maka seseorang akan merasa bahwa pasangannya tak peduli padanya dan dimanfaatkan.
Jangan lupa, timbal balik, pengakuan dan bantuan sangat penting dalam setiap hubungan.
Baca juga: 10 Tanda Hubungan yang Dipenuhi Pengabaian Emosional
Seks bukan hanya tentang keinginan, tetapi juga menambah dan membawa keintiman.
Jadi, jika salah satu pasangan selalu menolak berhubungan seks, ada kemungkinan bahwa hubungan itu hampir berakhir.
Jika menyimpan semuanya sendiri dan tidak mendiskusikannya dengan pasangan, frustasi dan miskomunikasi bisa terjadi.
Selain itu, pasangan juga akan merasa bahwa kita memperluas jarak dan “mengusir” dirinya dari hidup kita.
Sebab, setiap hubungan harus transparan dan masalah pun harus diselesaikan bersama.
Kita juga perlu memahami bahwa menjadi pendengar saat pasangan mengalami masalah sudah cukup. Tak perlu meresponsnya dan biarkan dia meluapkan emosinya.
Setiap kata apa pun tak akan berarti bila terlalu sering diulang dan tindakan berbicara sebaliknya.
Baca juga: 4 Hal yang Bisa Membuat Hancurnya Hubungan Jangka Panjang
Kata “maaf” pun termasuk di dalamnya.
Ada dua momen yang membuat kata maaf ini harus dihentikan. Sebab jika tidak, harga diri kita atau tingkat frustrasi pasangan akan terus meningkat.
Pertama, adalah ketika kita meminta maaf untuk semuanya bahkan ketika itu bukan kesalahan kita dan meminta maaf atas kesalahan pasangan.
Lalu yang kedua, adalah ketika kita melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang dan meminta maaf setiap saat.
Jadi, hindari ya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang