Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/01/2022, 08:27 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sepatu lari bergaya minimalis juga bisa jadi opsi baik.

Sebab, sepatu ini memiliki bantalan dan penyangga yang lebih sedikit dibanding sepatun lari tradisional, namun tetap menawarkan perlindungan untuk kaki.

Namun, Bogden tidak menyarankan agar kita terus menerus memakai sepatu minimalis saat berlari atau terus berlari tanpa alas kaki.

Mencoba berlari tanpa alas kaki

Menurut Bogden, kuncinya adalah lakukan perlahan untuk memberi otot kaki waktu beradaptasi.

Memulainya dengan menggunakan sepatu minimalis terlebih dahulu adalah pilihan yang baik.

Berikan waktu pada tubuh untuk membiasakan diri berlari dengan sedikit penyangga di bawah kaki.

Baca juga: Olahraga Terbaik untuk Redakan Nyeri Kaki, Apa Itu?

Lalu, pertimbangkan untuk mengurangi jarak tempuh mingguan hingga setengahnya saat beralih ke sepatu minimalis. Namun, tambahkan jarak kembali secara perlahan.

Tapi ingat, sebaiknya kita meningkatkannya tidak lebih dari 10 persen per minggunya.

Pasalnya, mengganti sepatu akan membebani beberapa otot, baik lebih banyak maupun lebih sedikit.

"Itu akan mengubah beban pada sendi dan tendon juga,” kata Bogden.

Bogden juga menyarankan untuk menggunakan alat seperti foam rolling dan vibration guns atau pijatan di kaki bagian bawah guna memulihkan kaki dari meningkatnya pekerjaan otot.

Ini akan membantu memudahkan transisi.

Jika penyesuaian dengan sepatu minimalis berjalan dengan baik, kita bisa mulai berlari tanpa alas kaki. Carilah permukaan yang lebih lembut (seperti lapangan sepak bola) untuk memulainya.

Fokus pada teknik lari

Sepatu dapat mengubah pola lari seseorang.

Jadi, sebaiknya pertimbangkan untuk berlari tanpa alas kaki atau menggunakan sepatu minimalis untuk mendapatkan kembali pola lari alami.

Sebab, hal itu mungkin akan membantu kita lebih memahami seperti apa rasanya berlari dengan benar dan mendorong kita berlari dengan teknik yang lebih baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com