Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Makanan yang Ampuh untuk Redakan Kram Saat Menstruasi

Kompas.com - Diperbarui 07/04/2023, 18:45 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kram yang terjadi saat wanita mengalami mestruasi merupakan hal yang normal.

Pasalnya otot rahim berkontraksi untuk meluruhkan lapisan di dalamnya yang terbentuk setiap bulannya bersama darah.

Terkadang kram saat menstruasi juga dibarengi dengan perubahan suasana hati dan kembung.

Baca juga: 5 Teh yang Baik Diminum untuk Kurangi Kram Perut Saat Haid

Walhasil banyak wanita tidak ingin banyak bergerak dan hanya rebahan di kasur seharian ketika menstruasi.

Makanan yang ampuh redakan kram menstruasi

Kram akibat menstruasi memang bisa dikurangi dengan mengompres perut dan minum obat.

Tapi, mengonsumsi makanan-makanan tertentu juga bisa menjadi solusi untuk meredakannya.

Hal ini tentu bisa menjadi alternatif jika kompres air hangat dan obat tidak bekerja secara maksimal.

Baca juga: Sakit Menstruasi, Apa Penyebabnya?

Untuk lebih jelasnya, simak makanan yang dapat mengatasi kram saat menstruasi berikut ini.

1. Stroberi

Stroberi merupakan buah yang baik bagi kesehatan karena mengandung antioksidan, polifenol, mangan, dan potasium.

Sejumlah kandungan itu sangat penting untuk meningkatkan suasan hati dan fungsi normal otak seseorang.

Di sisi lain, stroberi adalah sumber bebas natrium, lemak, kolesterol, dan rendah kalori yang dapat menjaga kesehatan dan vitamin C-nya baik untuk kulit.

Baca juga: 5 Manfaat Stroberi, Termasuk Membantu Turunkan Berat Badan

2. Sayuran sehat

Walau beberapa orang tidak menyukai sayuran, faktanya makanan ini mengandung banyak magnesium yang bermanfaat untuk kram saat menstruasi dan sembelit.

Ada beberapa sayuran hijau yang bisa dipilih, mulai dari bayam, kubis, kangkung, maupun brokoli.

3. Cokelat hitam

Cokelat hitamThinkstock Cokelat hitam
Cokelat hitam membawa banyak manfaat bagi kesehatan dan dapat meredakan kram saat wanita mengalami menstruasi.

Fakta tersebut terungkap dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Belitung Nursing Journal pada Desember 2017.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com