Analisis baru pun menunjukkan bahwa dampak — setidaknya untuk Nike dan Adidas — terjadi secara instan karena kedua merek kehilangan pangsa terbesar di pasar sneaker China ke pesaing lokal.
Baca juga: Menlu AS: China Lakukan Genosida terhadap Etnik Uighur di Xinjiang
Anta Sports Products Ltd. dan Li Ning Co., yang menerbitkan pernyataan mendukung kapas Xinjiang, berhasil mengambil alih pasar dan memanfaatkan kemarahan nasionalistik terhadap merek-merek Barat.
Bloomberg mencatat bahwa pada akhir Januari 2022, Li Ning dan Anta menguasai 28 persen pangsa pasar, sementara Nike dan Adidas masing-masing berada di urutan ketiga dan keempat.
China, pada bagiannya, dengan keras membantah semua tuduhan pelanggaran hak asasi manusia.
Inilah yang kemudian menyebabkan beberapa negara akhirnya mengumumkan boikot diplomatik dalam beberapa minggu menjelang Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
"Penggunaan platform Olimpiade oleh AS, Australia, Inggris, dan Kanada untuk manipulasi politik tidak populer, serta mengasingkan diri," kata Jurubicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin.
"Mereka pasti akan membayar harga atas kesalahan mereka," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.