Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/03/2022, 08:30 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

 

Perawatan untuk diplopia monokular

Perawatan bervariasi tergantung pada apa yang menyebabkan diplopia monokular.

• Astigmatisme: Kacamata korektif atau lensa kontak sering kali dapat melawan kelengkungan dan memperbaiki jalannya cahaya yang masuk ke mata.

• Operasi laser: Perawatan ini melibatkan pembentukan kembali kornea dengan laser.

• Katarak: Pembedahan biasanya merupakan pilihan terbaik. Prosedur bedah menghilangkan pengaburan dan penyebab penglihatan ganda.

Komplikasi termasuk infeksi, nyeri, dan penyebab diplopia monokular bisa segera diatasi dengan pengobatan tertentu.

• Mata kering: Jika mata tidak menghasilkan cukup air mata atau mengering terlalu cepat, mata bisa meradang dan sakit. Hal ini dapat mengakibatkan penglihatan ganda.

Sering kali, resep tetes mata pengganti air mata akan meredakan gejala.

Perawatan untuk diplopia binokular

Tergantung pada penyebabnya, perawatan untuk diplopia binokular juga bervariasi yang meliputi:

Baca juga: Crash di MotoGP Mandalika, Marc Marquez Kembali Derita Diplopia

• Pemakaian kacamata

• Latihan mata

• Memakai lensa kontak buram

• Memakai penutup mata

• Operasi pada otot-otot mata untuk memperbaiki posisinya

Pada jenis diplopia tertentu, toksin botulinum (Botox) dapat disuntikkan ke otot mata, sehingga otot mata tetap rileks.

Namun, orang harus tetap berhati-hati terhadap pengobatan Botox secara umum karena ada kontraindikasi tertentu.

Dalam sebuah studi tahun 2019, kontraindikasi ini dapat menyebabkan gangguan neuromuskular seperti myasthenia gravis dan amyotrophic lateral sclerosis.

Di samping itu, lensa prisma yang dimasukkan ke dalam kacamata juga dapat membantu menyelaraskan kembali gambar dari setiap mata.

Lensa prisma dapat ditempelkan (sementara) atau pun secara permanen ke dalam lensa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com