Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 31 Mei 2022, 19:22 WIB
Gading Perkasa,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kurang tidur menjadi masalah yang dialami banyak orang.

Penyebab kurang tidur bisa bermacam-macam, entah karena harus menyelesaikan tugas kantor, belajar untuk ujian, hingga asyik bermain game atau medsos.

Akibatnya, kita bangun dengan rasa lelah, sering menguap dan ingin memejamkan mata kembali.

Namun efek kurang tidur untuk tubuh sebenarnya tidak hanya itu.

Baca juga: Apakah Tidur 8 Jam Ideal bagi Orang Dewasa?

Setidaknya, ada empat reaksi tubuh akibat kita kurang tidur, seperti yang diterangkan para ahli:

1. Susah fokus saat mengerjakan tugas

Dr Jan K. Carney, MD, MPH, profesor kedokteran di Larner College of Medicine di University of Vermont dan National Institiutes of Health mengatakan, tidur memberikan manfaat kesehatan bagi tiap individu.

"Ketika kita kurang tidur, lebih sulit untuk tetap waspada, fokus pada sekolah atau pekerjaan, dan bereaksi cepat saat mengemudi," kata dia.

2. Mengganggu suasana hati dan memori

Ahli tidur Dr Abhinav Singh, MD, FAASM, direktur medis di Indiana Sleep Center menjelaskan, kehilangan waktu tidur dan minum minuman beralkohol secara berlebihan memiliki efek yang serupa.

"Kurang tidur terkait dengan gangguan memori, suasana hati yang buruk, nafsu makan meningkat, dan refleks yang berkurang," ujar Singh.

"Beberapa penelitian menunjukkan waktu reaksi yang lambat akibat kurang tidur lebih buruk daripada mabuk alkohol."

Baca juga: Durasi Tidur yang Optimal untuk Jaga Kesehatan Mental, Berapa Lama?

3. Memicu gangguan kesehatan fisik dan mental kronis

Risiko jangka pendek akibat kurang tidur, jelas Carney, adalah rasa kantuk dan sulit berkonsentrasi.

Bagaimana jika kita kurang tidur dalam jangka panjang?

"Kurang tidur jangka panjang dikaitkan dengan peningkatan risiko kondisi kesehatan kronis seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, obesitas, stroke, dan depresi," tutur Carney.

4. Waktu tidur yang hilang tidak dapat ditebus

Tidur berlebihan juga dapat menjadi penyebab bangun tidur kepala pusing.PEXELS/RON LACH Tidur berlebihan juga dapat menjadi penyebab bangun tidur kepala pusing.
Setelah kita kehilangan waktu tidur, maka kita tidak dapat menebus kekurangan tersebut.

"Cara terbaik adalah mengembangkan dan memertahankan kebiasaan tidur yang teratur dalam jangka panjang," sebut Carney.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau