Lebih lanjut, ia mengatakan, beberapa kasus menunjukkan kulit kering dan pecah-pecah pada tumit bisa menandakan diabetes.
Baca juga: Awas Infeksi, Ini Kiat Mengatasi Kulit Tumit yang Pecah-pecah
Meski terasa mengganggu, untungnya tumit pecah-pecah masih dapat diobati secara mandiri. Ikuti cara-caranya sebagai berikut.
Disarankan untuk mencuci kaki setiap hari menggunakan air yang tidak terlalu panas.
Proses pencucian kaki sebaiknya juga dilakukan secara hati-hati, yaitu tidak digosok, menggunakan sabun yang lembut, dan bebas pewangi.
Di sisi lain, tidak ada salahnya mencoba merendam kaki selama beberapa menit, asalkan tidak terlalu lama.
“Berisiko melemahkan penghalang kulit, yang memungkinkan hilangnya kelembapan secara berlebihan,” jelas Andrasik.
Setelah berendam atau mandi, segera keringkan kaki dan oleskan losion atau krim.
“Cari produk dengan ceramide, molekul yang membantu menjaga air di kulit, dan mengembalikan penghalang alaminya,” jelas Andrasik.
Setelah mengoleskan losion, biarkan krim ini beberapa menit supaya meresap sempurna.
Carilah produk yang dapat menjaga kelembapan kulit di bagian tumit kaki. Tujuannya agar bagian ini tidak cepat kering apalagi mengelupas.
Selain mencegah udara dingin masuk, kaus kaki dapat digunakan untuk mengobati tumit yang telanjur pecah-pecah.
Disarankan untuk memakai kaus kaki berbahan katun yang tipis untuk mempertahankan kelembapan kaki ketika tidur.
Baca juga: Saran Dokter untuk Atasi Tumit Kering dan Pecah-pecah
Setelah tumit kembali mulus, kondisi ini sebaiknya dijaga supaya kerusakan kulit tidak terulang kembali.
Misalnya dengan mengikuti cara-cara di bawah ini untuk mencegah tumit pecah-pecah.
Cara yang akan disarankan juga bisa ditiru orang-orang yang belum pernah merasakan tumit pecah-pecah agar tidak mengalaminya.