KOMPAS.com – Tumit yang pecah-pecah dapat mengganggu penampilan bagi banyak orang.
Apalagi mereka yang kerap memakai sepatu hak tinggi berjenis ankle strap heel atau peep toe heal, lantaran dua sepatu hak tinggi tersebut mengekspos kondisi tumit yang tidak mulus.
Dilansir dari Health Essentials, penyebab paling umum dari tumit pecah-pecah adalah kulit yang kering.
“Seringkali, ini adalah kombinasi dari beberapa faktor yang berbeda,” kata dokter spesialis kulit asal Cleveland Clinic, Wyatt Andrasik, MD.
Agar kita tidak menjadi malu, ia menjelaskan penyebab, cara pencegahan, dan pengobatan tumit pecah-pecah.
Baca juga: Mengetahui Penyebab Tumit Kaki Pecah-pecah dan Cara Mengatasinya
Supaya lebih paham, simak penjelasan Andrasik yang berikut ini.
Sebelum mengetahui cara pencegahan dan pengobatan tumit pecah-pecah, simak dulu apa saja penyebabnya.
Faktor usia menyebabkan banyak perubahan pada kondisi fisik, tak terkecuali kulit di bagian tumit.
Apalagi jika kulit mengalami kerusakan akibat sinar matahari, penurunan produksi minyak, dan ketebalan kulit berkurang.
Ketiga hal tersebut berkontribusi pada kulit kering, tidak hanya di kaki tetapi juga di bagian tubuh lainnya.
Kulit dapat mengering karena gesekan berulang dari tekanan dan paparan terus-menerus dari lingkungan yang keras, seperti iklim kering.
Perawatan kulit kaki perlu diperhatikan, selain tetap merawat wajah, tangan, leher, dan punggung.
“Orang tidak selalu melembabkan tumit mereka, bahkan jika mereka melembabkan seluruh tubuh mereka,” tutur Dr. Andrasik.
Andrasik menjelaskan bahwa tumit pecah-pecah juga bisa disebabkan oleh faktor-faktor tertentu.
Misalnya saja, dermatitis atopik atau eksim, terkena infeksi jamur, atau kekurangan nutrisi.
Lebih lanjut, ia mengatakan, beberapa kasus menunjukkan kulit kering dan pecah-pecah pada tumit bisa menandakan diabetes.
Baca juga: Awas Infeksi, Ini Kiat Mengatasi Kulit Tumit yang Pecah-pecah
Meski terasa mengganggu, untungnya tumit pecah-pecah masih dapat diobati secara mandiri. Ikuti cara-caranya sebagai berikut.
Disarankan untuk mencuci kaki setiap hari menggunakan air yang tidak terlalu panas.
Proses pencucian kaki sebaiknya juga dilakukan secara hati-hati, yaitu tidak digosok, menggunakan sabun yang lembut, dan bebas pewangi.
Di sisi lain, tidak ada salahnya mencoba merendam kaki selama beberapa menit, asalkan tidak terlalu lama.
“Berisiko melemahkan penghalang kulit, yang memungkinkan hilangnya kelembapan secara berlebihan,” jelas Andrasik.
Setelah berendam atau mandi, segera keringkan kaki dan oleskan losion atau krim.
“Cari produk dengan ceramide, molekul yang membantu menjaga air di kulit, dan mengembalikan penghalang alaminya,” jelas Andrasik.
Setelah mengoleskan losion, biarkan krim ini beberapa menit supaya meresap sempurna.
Carilah produk yang dapat menjaga kelembapan kulit di bagian tumit kaki. Tujuannya agar bagian ini tidak cepat kering apalagi mengelupas.
Selain mencegah udara dingin masuk, kaus kaki dapat digunakan untuk mengobati tumit yang telanjur pecah-pecah.
Disarankan untuk memakai kaus kaki berbahan katun yang tipis untuk mempertahankan kelembapan kaki ketika tidur.
Baca juga: Saran Dokter untuk Atasi Tumit Kering dan Pecah-pecah
Setelah tumit kembali mulus, kondisi ini sebaiknya dijaga supaya kerusakan kulit tidak terulang kembali.
Misalnya dengan mengikuti cara-cara di bawah ini untuk mencegah tumit pecah-pecah.
Cara yang akan disarankan juga bisa ditiru orang-orang yang belum pernah merasakan tumit pecah-pecah agar tidak mengalaminya.
Andrasik menyarankan penggunaan exfoliating moisturizer untuk membantu menghilangkan kulit mati.
Di sisi lain, bahan tersebut juga berguna untuk menjaga tumit tetap lembut dan kenyal.
Jangan hentikan kebiasaan memakai kaus kaki ketika tidur meski tumit sudah tidak pecah-pecah.
Lakukan cara itu secara konsisten agar kerusakan kulit pada bagian tumit tidak terulang kembali.
“Kaus kaki menjadi lapisan tambahan antara kulit Anda dan lingkungan dan dapat membatasi kerusakan pada lapisan luar kulit,” kata Dr. Andrasik.
Andrasik mengingatkan agar callus shavers, grater, pumice stones, dan alat perawatan kulit lainnya digunakan secara hati-hati.
Ia merekomendasikan alat tersebut digunakan sesuai petunjuk.
“Alat-alat itu dapat digunakan pada kaki basah atau kering,” katanya.
"Hanya saja, jangan menggosok kulit yang meradang, gatal, atau sensitif yang dapat memperburuk keadaan."
Andrasik mengatakan, mengelupas kulit dapat membuat kaki terasa lebih baik dan lembut.
Tetapi, pengelupasan sebaiknya dilakukan sesekali saja dan hindari kondisi khusus, seperti kutu air, eksim, dermatitis kontak, psoriasis, luka, ruam, atau infeksi.
Apabila cara yang sudah disebutkan hasilnya masih nihil, Andrasik menyarankan konsultasi ke dokter kulit bisa dicoba.
“Dokter kulit dapat mengevaluasi untuk proses patologis yang mendasari yang menyebabkan pada kulit kering Anda,” kata Dr. Andrasik.
“Mereka juga dapat menawarkan saran tentang rutinitas perawatan kulit yang lembut dan produk yang aman untuk menjaga kesehatan kulit Anda.”
Baca juga: Langkah Pencegahan dan Pengobatan Tumit Pecah-pecah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.