Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Trik supaya Balita Mau Buang Air Besar di Pispot

Kompas.com, 15 Juli 2022, 11:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi orangtua yang memiliki balita, mengajarkan potty training sebelum benar-benar menggunakan toilet sangatlah penting.

Hal ini mungkin juga menjadi momen bersejarah perkembangan anak setelah mereka biasanya memakai popok.

Meski begitu, tidak semua balita dapat dengan mudah melakukan potty training dan buang air besar (BAB) di potty chair atau pispot, sehingga mereka cenderung akan menahan pup.

Baca juga: Cara Jitu Mengajarkan Toilet Training pada Balita

"Menahan tinja, di mana seorang anak menghindari buang air besar, adalah masalah umum yang kita temui,” kata ahli gastroenterologi anak, Dr Deborah Goldman, MD.

"Jadi penting bagi orangtua untuk segera mengatasi masalah ini agar tidak menyebabkan masalah lain di kemudian hari," sambung dia.

Goldman juga mengungkapkan, perilaku menahan BAB lebih sering terjadi pada anak laki-laki, tetapi setiap anak mungkin mulai menahan BAB kapan saja selama proses potty training.

Untungnya, Goldman memiliki beberapa trik yang bisa dibagikan untuk orangtua.

1. Potty training yang berorientasi pada balita

American Academy of Pediatrics merekomendasikan metode potty training yang berorientasi pada balita.

Mulailah ketika balita menunjukkan tanda-tanda kesiapan (umumnya setelah usia 18 bulan).

Tanda-tanda kesiapan dapat mencakup beberapa hal seperti balita meminta untuk menggunakan pispot, menunjukkan minat untuk mengenakan pakaian dalam anak besar, atau memberi tahu kita kapan popok mereka perlu diganti.

Baca juga: Perhatikan Sinyal Si Kecil Siap untuk Toilet Training

Kita juga dapat memuji kesuksesan menggunakan istilah positif dan hindari hukuman, rasa malu, atau paksaan jika anak belum mau pakai pispot.

"Kita tidak bisa memaksa balita untuk menggunakan pispot hanya karena kita ingin memulai potty training," kata Goldman.

"Pastikan mereka sudah siap sebelum kita memulainya. Karena jika kita memulai terlalu dini, balita mungkin mengembangkan rasa takut akan pispot," ungkap dia.

2. Membuat kamar mandi nyaman

Membuat balita merasa nyaman di kamar mandi penting untuk keberhasilan potty training dan mendorong mereka untuk BAB.

Pastikan juga pispot yang digunakan aman dan sesuai dengan tinggi balita.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau