KOMPAS.com - Mengajarkan anak balita untuk menggunakan toilet sendiri atau toilet training sangatlah penting agar mereka terbiasa untuk tidak buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) di popok.
Meski demikian, mengajarkan anak toilet training juga perlu melihat kesiapan anak yang biasanya akan ditunjukkan dengan beberapa tanda.
"Tanda-tanda ini bisa berupa kemampuan anak berjalan dan duduk di kursi pispot, memahami petunjuk dasar, tetap kering selama dua hingga tiga jam setiap kali, berkomunikasi dengan kita jika membutuhkannya, dan bisa menanggalkan pakaian sendiri."
Demikian penjelasan seorang dokter anak di Morris Heights Health Center, Dr Arunima Agarwal.
Baca juga: Perhatikan Sinyal Si Kecil Siap untuk Toilet Training
Usia rata-rata anak untuk memulai toilet training adalah 27 bulan, tetapi Dr Agarwal mengatakan itu bisa berkisar dari 18 bulan hingga tiga tahun.
Sebuah tinjauan tahun 2020 pun menemukan bahwa anak-anak yang memulai toilet training sebelum usia 24 bulan cenderung berisiko rendah mengalami masalah saluran kemih.
Proses pelatihan ini biasanya sangat tergantung pada keterampilan kognitif dan verbal anak ketika mereka mulai, namun Dr Agarwal mengungkapkan bahwa toilet training dapat diselesaikan dalam 3-6 bulan.
Yang perlu diperhatikan juga adalah dasar-dasar toilet training untuk anak laki-laki dan perempuan memiliki beberapa perbedaan kecil.
Nah, untuk itu, para ahli membagikan beberapa cara jitu mengajarkan toilet training pada anak laki-laki maupun perempuan berikut ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.