Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suspek Monkeypox Ditemukan, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya

Kompas.com - 04/08/2022, 08:30 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Suspek monkeypox alias cacar monyet ditemukan di Jawa Tengah dengan sejumlah gejala yang mencurigakan.

Pemerintah masih melakukan pemeriksaan sehingga belum bisa memastikan status pasien tersebut.

Baca juga: Satu Warga Jateng Suspek Cacar Monyet, Ganjar Minta Perbatasan Indonesia Diperketat

Sebelumnya, terdapat sembilan kasus dugaan cacar monyet di Indonesia yang belakangan tidak terbukti.

Meski demikian, kita harus tetap waspada agar bisa menjaga kesehatan diri dan keluarga.

Gejala monkeypox

Cacar monyet alias monkeypox menjadi wabah terbaru yang sedang jadi fokus perhatian pemerintah dan WHO.

Penyakit langka ini terjadi akibat infeksi virus monkeypox yang ditularkan lewat binatang meskipun penyebarannya via manusia masih mungkin terjadi.

Penularannya terjadi dengan kontak langsung dari hewan yang telah terinfeksi atau bahan yang sudah terkontaminasi virus.

Virus bisa masuk melalui saluran pernapasan, kulit (akibat adanya trauma), dan selaput lendir baik di mata, mulut, maupun hidung.

Baca juga: Cacar Monyet Darurat Kesehatan Global, Simak Anjuran dari WHO

Dikutip dari situs Kementeriaan Kesehatan, monkeypox bisa menyebabkan berbagai tanda dan gejala pada penderitanya.

Ada yang mengalami gejala ringan namun ada juga yang lebih berat sehingga butuh perawatan di rumah sakit.

Gejala cacar monyet yang perlu diperhatikan antara lain demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, sakit punggung, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak atau selangkangan) dan ruam atau lesi kulit.

Ruam biasanya terjadi dalam 1-3 hari sejak demam yang dimulai dengan bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok.

Jumlah lesi yang terjadi pada penderita bisa berkisar dari beberapa buah saja hingga ribuan.

Namun ruam cenderung terkonsentrasi pada wajah, telapak tangan dan telapak kaki. Juga bisa muncul di di mulut, alat kelamin, dan mata.

Gejala monkeypox biasanya terjadi antara 2-4 minggu dan bisa sembung sendiri meskipun pada kondisi yang parah bisa memicu komplikasi dan kematian,

Orang dengan penyakit bawaan yang parah, masalah imunitas, hamil dan anak-anak termasuk dalam golongan yang lebih berisiko.

Baca juga: 5 Jenis Makanan untuk Bantu Pemulihan Penyakit Cacar Monyet

Cara pencegahan cacar monyet

Ilustrasi mencuci tangan menggunakan sabun. Dok. Dettol Ilustrasi mencuci tangan menggunakan sabun.
Monkeypox perlu diwaspadai meskipun tidak serta-merta membuat kita paranoid.

Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) membagikan sejumlah tips untuk melakukan pencegahan terkait wabah cacar monyet ini.

Langkah pertama, pastikan menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan menggunakan air dan sabun.

Baca juga: Virus Monkeypox Sudah Menyebar di 15 Negara, Seberapa Bahayanya?

Lalu hindari kontak langsung dengan hewan liar, primata, tikus, darah atau daging yang tidak dimasak dengan sempurna.

Pastikan juga untuk menghindari kontak dengan orang yang sudah dipastikan terinfeksi monkeypox termasuk soal pakaian, makanan dan tempat tidur.

Jika habis bepergian dari daerah yang sudah terinfeksi cacar monyet maka waspadai munculnya gejala ini selama tiga minggu setelahnya.

Baca juga: Risiko Cacar Monyet pada Ibu Hamil dan 5 Cara Mencegahnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com