Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokia, Cairan Rahim yang Keluar dari Tubuh Perempuan Setelah Bersalin

Kompas.com, 6 Agustus 2022, 07:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lokia adalah cairan yang keluar dari rahim setelah proses persalinan yang dialami para perempuan.

Cairan ini bisa berupa darah dan lendir yang akan bertahan hingga 4-6 minggu selama masa nifas.

Meski lumrah terjadi, tak sedikit ibu yang khawatir dengan keluarnya lokia.

Selalu ada kecurigaan jika lokia menjadi tanda infeksi usai melahirkan.

Baca juga: Mencintai Perubahan Tubuh Setelah Melahirkan, Bagaimana Caranya?

Apa itu lokia?

Lokia memang terlihat mirip dengan darah menstruasi. Namun, cairan mengandung lendir, sel adarah putih, jaringan, termasuk darah.

Lokia dapat terjadi lantaran rahim mengeluarkan campuran cairan dan jaringan layaknya wanita mengalami menstruasi.

Darah tersebut sebenarnya menjadi tanda bahwa tubuh mengganti lapisan rahim setelah ibu melahirkan.

Di sisi lain, ini juga bisa membawa keluar plasenta atau struktur atau ari-ari yang membungkus keseluruhan janin ketika berada di dalam kandungan.

Nah, ketika lokia keluar, maka darah yang mengalir bisa terlihat merah muda, cokelat, kuning, bahkan berair.

Ibu yang mengalaminya juga bisa mendapati gumpalan-gumpalan darah berukuran kecil yang terkandung di dalamnya.

Penyebab lokia

Selama sembilan bulan mengandung, rahim tidak hanya mengandung bayi tetapi juga plasenta.

Kandungan tersebut juga menampung banyak jaringan rahim dan jumlah darah yang berlebih.

Ketika si buah hati lahir, rahim lantas mengeluarkan semua kandungan di dalamnya melalui kontraksi rahim pascapersalinan.

Termasuk lokia yang normal terjadi untuk membantu rahim kembali ke ukuran normal pascapersalinan.

Baca juga: Usai Masa Nifas Gairah Seksual Menurun, Normalkah?

Pola lokia yang bisa dialami para ibu baru

Kehamilan juga merupakan salah satu jenis stres fisik. Oleh karena itu, seorang ibu bekerja memerlukan cuti melahirkan. Sesuai draf RUU KIA, cuti melahirkan direcanakan 6 bulan lamanya.SHUTTERSTOCK/Natalia Deriabina Kehamilan juga merupakan salah satu jenis stres fisik. Oleh karena itu, seorang ibu bekerja memerlukan cuti melahirkan. Sesuai draf RUU KIA, cuti melahirkan direcanakan 6 bulan lamanya.
Tampilan lokia bisa berubah dari waktu ke waktu selama rahim membersihkan kelebihan darah dan jaringan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau