Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaskulitis, Gangguan Autoimun yang Sempat Buat Ashton Kutcher Buta, Tuli dan Lumpuh

Kompas.com, 9 Agustus 2022, 17:00 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Ashton Kutcher mengaku sempat menderita penyakit autoimun serius yang membuatnya buta, tuli dan lumpuh sementara.

Ia mengalaminya selama hampir dua tahun lamanya sehingga merasa tak berdaya dan seperti orang cacat.

"Seperti dua tahun lalu, saya mengalami vaskulitis yang aneh dan sangat langka ini," katanya, dikutip dari cuplikan acara Running Wild with Bear Grylls: The Challenge yang ditayangkan National Geographic.

"Hal itu menghancurkan penglihatan saya, melumpuhkan pendengaran saya, melumpuhkan semua keseimbangan saya," terang suami Mila Kunis ini. 

Baca juga: Penyakit Autoimun yang Paling Berbahaya

Namun kini kondisinya mulai membaik dan berbagai kemampuan fisiknya tersebut juga berangsur kembali.

"Butuh waktu satu tahun untuk membangun semuanya kembali," katanya.

Aktor The Butterfly Effect ini mengaku beruntung bisa mendapatkan kembali pendengaran, penglihatan, dan kemampuannya berjalan sehingga bisa kembali hidup normal.

"Kamu tidak benar-benar menghargainya sampai itu hilang. Aku beruntung masih hidup," tandasnya.

Dari apa yang disampaikannya, Ashton Kutcher menderita penyakit vaskulitis yakni gangguan autoimun yang sangat langka yang dapat menyebabkan peradangan pada pembuluh darah sehingga memengaruhi alirannya.

Baca juga: Vaskulitis

Vaskulitis, penyakit autoimun yang dialami Ashton Kutcher

Dikutip dari CNN, vaskulitis adalah penyakit yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang vena, arteri, dan kapiler kecil.

Terjadi peradangan yang kemudian mempersempit pembuluh darah dan membatasi aliran darah atau bahkan memotong aliran darah sepenuhnya.

Akibatnya, terjadi kerusakan organ atau menciptakan aneurisma (tonjolan di dinding pembuluh darah) pada penderitanya.

Jika tonjolan tersebut pecah maka bisa memicu adanya pendarahan internal sehingga berisiko kematian.

Ilustrasi autoimun. Penyakit autoimun banyak dialami usia produktif, terutama kalangan perempuan.Shutterstock Ilustrasi autoimun. Penyakit autoimun banyak dialami usia produktif, terutama kalangan perempuan.
Ashton Kutcher tidak mengungkapkan jenis vaskulitis yang dialaminya namun ada beberapa tipe yang berbeda dengan tingkat keparahan bervariasi pula.

Mantan suami Demi Moore ini juga belum menjelaskan secara detail soal metode penyembuhan yang dijalaninya.

Baca juga: Ashton Kutcher, Mila Kunis dan Deretan Selebritas yang Jarang Mandi

Kadangkala keluhannya tergolong ringan dan sedang namun ada juga yang berat sehingga mengancam jiwa.

Gejala vaskulitis termasuk kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, kelelahan, ruam, nyeri, nyeri dan demam.

Penyakit autoimun ini bisa dialami oleh siapa saja namun faktor risikonya meningkat jika dipengaruhi usia, etnis, riwayat keluarga dan gaya hidup tidak sehat seperti merokok.

Vaskulitis bisa jangka pendek atau bertahan lama di tubuh kita, tergantung jenis yang diderita dan kondisi kesehatan penderitanya.

Ada pula pasien yang bisa membaik dengan sendirinya tanpa pengobatan namun ada yang membutuhkan perawatan agar kondisinya tidak memburuk drastis.

Baca juga: Punya Riwayat Autoimun, Mikha Tambayong Giat Olahraga

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau