Jujurlah dengan diri sendiri dan akui jika kita telah membuat "alasan" untuk membantu diri kita merasa lebih baik.
Akan tiba saatnya dalam hidup ketika kita harus "berdamai" dengan ketidaknyamanan demi pencapaian goal atau kehidupan yang lebih selaras dengan jati diri kita.
Keenam, temuilah orang-orang yang telah melaluinya. Jika kita ingin tahu tentang karier atau gaya hidup, cobalah untuk bertemu dengan orang-orang yang pernah melakukannya sebelumnya.
Salah satu hal indah tentang hidup adalah bahwa ada begitu banyak jalan yang pada akhirnya dapat mengarah pada kepuasan batin.
Bicaralah dengan orang-orang yang telah mengambil "lompatan besar" untuk beralih dari sesuatu yang mirip dengan keadaan kita.
Kita akan memahami bahwa nampaknya kesuksesan dilalui dengan begitu mudahnya, padahal dalam kenyataannya kemungkinan besar butuh banyak "trial and error" untuk membawa mereka ke tempat mereka sekarang.
Berbicara dengan orang yang telah melakukan sebelumnya dapat membantu kita mulai melihat bahwa impian kita dapat menjadi kenyataan.
Ketujuh, mintalah bantuan profesional. Selama mengarungi krisis seperempat baya, sudah tidak terhitung lagi jumlah orang yang saya andalkan untuk membantu saya. Mulai dari psikolog, konselor, career coach, dan hypnotherapist.
Termasuk ribuan orang yang saya temui secara virtual maupun tatap muka selama menikmati Sabbatical.
Krisis seperempat baya bukanlah penyakit atau hal yang memalukan karena sebagian besar orang melaluinya juga.
Jadi, jangan sungkan untuk menghubungi para profesional untuk membantu kita keluar dari "jeratan" krisis seperempat baya.
Kedelapan, cintai takdirmu. Setiap orang adalah unik. Orangtua yang mengasuh kita, sekolah yang kita masuki, masalah yang kita lalui, tantangan yang kita hadapi, ambisi yang kita miliki, dan apa yang membuat kita bahagia benar-benar berbeda.
Menyadari hal itu, jangan membanding-bandingkan pencapaian diri sendiri dengan orang lain karena justru itu akan membuat kita semakin frustasi atau tidak bahagia.
Yang perlu kita bandingkan adalah pencapaian diri kita hari ini dengan pencapaian kita kemarin.
Jika kita telah mengikuti proses yang benar, tentu akan ada progres atau kemajuan. Itulah kesuksesan yang sesungguhnya karena hidup adalah perjalanan.
Tidak ada salahnya untuk membatasi waktu kita mengakses media sosial. Jika perlu kita bisa mencoba "hibernasi" dalam beberapa waktu. Karena kebanyakan anak muda merasa "insecure" ketika membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Itulah delapan jurus yang pernah saya andalkan selama mengalami krisis seperempat baya. Selamat mencoba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.