Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 16 Januari 2023, 19:56 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

  • Lupus: menyebabkan peradangan kronis
  • Sindrom Sjogren: merusak kelenjar penghasil kelembapan, membuat kelenjar sulit menghasilkan air mata dan air liur
  • Sindrom Guillain-Barre: sistem kekebalan menyerang saraf tepi yang disalahartikan sebagai infeksi
  • Polineuropati demielinasi inflamasi kronis: kehilangan jaringan lemak yang mengelilingi dan melindungi saraf, memengaruhi saraf tepi
  • Radang sendi: atau juga disebut rheumatoid arthritis

4. Gangguan metabolik

Sistem metabolisme menentukan bagaimana makanan yang dikonsumsi akan diubah menjadi energi dan digunakan oleh tubuh.

Hormon, serta organ ginjal dan hati adalah bagian dari sistem ini. Sedikit gangguan di salah satu bagian tersebut dapat memicu masalah.

Kerusakan saraf merupakan akibat dari beberapa jenis gangguan metabolisme dan penyakit, antara lain:

  • Ketidakseimbangan hormon
  • Kekurangan vitamin B12 dan B6
  • Penyakit ginjal
  • Penyakit liver
  • Konsumsi alkohol
  • Paparan zat beracun

5. Pengobatan atau perawatan tertentu

Beberapa obat atau perawatan medis dapat menyebabkan kesemutan di tangan dan kaki.

Perawatan kanker, seperti kemoterapi dan terapi radiasi berisiko tinggi menyebabkan kerusakan saraf dan perkembangan neuropati perifer.

Neuropati perifer bahkan dapat berkembang bertahun-tahun setelah perawatan kanker dihentikan.

Baca juga: 5 Cara Alami Untuk Meredakan Kesemutan

Apakah neuropati merupakan gejala diabetes?

Neuropati belum tentu merupakan gejala diabetes. Sebaliknya, kondisi ini adalah komplikasi stadium akhir dari penyakit diabetes.

Neuropati diabetes berkembang dari waktu ke waktu karena gula darah tinggi dan lemak dalam darah menyebabkan kerusakan saraf.

Diperkirakan, separuh dari semua penderita diabetes mengembangkan beberapa bentuk neuropati.

Individu yang menderita diabetes bersama kondisi berikut kemungkinan besar mengembangkan neuropati diabetik, yaitu:

  • Kegemukan
  • Penyakit ginjal
  • Tekanan darah tinggi
  • Kolesterol tinggi
  • Penyalahgunaan alkohol
  • Merokok

Mengendalikan kadar gula darah dan mengatasi faktor risiko ini dapat membantu mengurangi kemungkinan terkena neuropati diabetik.

Pengobatan untuk neuropati

Mengendalikan gula darah adalah langkah pertama dalam mengobati neuropati diabetik. Jika hal itu sudah dilakukan, sekitar satu tahun kemudian gejala neuropati kemungkinan bisa berkurang.

Jangan lupa melindungi diri dari cedera terkait neuropati (seperti menginjak benda tajam) dengan memakai alas kaki di sekitar rumah.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau