Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, Diperbarui 05/06/2023, 07:03 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sepanjang karirnya, mantan Presiden AS, Barack Obama, berkesempatan untuk bertemu dan bekerja dengan beberapa orang paling sukses di dunia, mulai dari miliarder teknologi hingga peraih Nobel.

Ia pun menjelaskan bahwa orang-orang yang paling sukses adalah mereka yang benar-benar tertarik dan bersemangat dengan pekerjaan yang mereka lakukan.

Misalnya, Bill Gates dan ketertarikannya pada komputer.

Baca juga: 7 Kebiasaan Harian Orang Kaya, Bisa Ditiru untuk Mengubah Hidup

"Lebih penting untuk merefleksikan apa yang ingin kita lakukan daripada kita ingin menjadi apa," kata dia dalam podcast This is Working bersama pemimpin redaksi LinkedIn, Dan Roth, seperti dikutip dari CNBC.

"Saya pikir sering kali orang berpikir bahwa mereka ingin menjadi anggota kongres pada usia 30 tahun, atau ingin menghasilkan sejumlah uang pada usia ini."

"Namun, jika kita bergairah dengan pekerjaan kita dan memiliki minat yang tulus pada pekerjaan yang kita lakukan, maka kita akan mempersiapkan diri untuk memiliki karir yang luar biasa," ungkap Obama.

Ketika kita terserap oleh apa yang kita lakukan, tambahnya, salah satu dari dua hal akan terjadi.

"Pertama, kita akan menjadi sangat ahli dalam hal itu."

"Lalu, apakah kita diberi penghargaan atau, diakui, atau mendapatkan posisi yang kita inginkan atau tidak."

"Perjalanan itu akan menjadi perjalanan yang baik," terangnya.

Sukses dari kegagalan

Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya Obama berbagi kiat-kiat untuk meraih sukses di tempat kerja.

Salah satu hal tersulit namun paling penting yang paling ditekankannya untuk mencapai tujuan karir adalah merasa nyaman dengan kegagalan.

Menurutnya, orang-orang yang paling sukses di dunia merupakan orang-orang yang paling banyak mengalami kegagalan, termasuk Michael Jordan.

Baca juga: 19 Tips Pintar Menyimpan Uang dari Orang Kaya di Dunia

Jordan diketahui pernah dikeluarkan dari tim bola basket sekolah menengahnya, beberapa tahun sebelum ia menjadi salah satu pemain bola basket profesional terhebat sepanjang masa.

"Kita tidak boleh membiarkan kegagalan mendefinisikan diri kita, tapi kita harus membiarkan kegagalan mengajari kita," katanya.

"Siapa pun yang ingin sukses harus membiarkan diri menunjukkan hal secara berbeda di lain waktu."

"Tidak ada orang yang terlahir sebagai orang yang hebat dalam segala hal."

"Jadi, kita bisa menjadi hebat dalam segala hal melalui kerja keras dan tentu saja bangun dari kegagalan," imbuh dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau