Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Jenis Ular Paling Agresif di Dunia, Jangan Didekati

Kompas.com, 5 Juli 2023, 22:00 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa jenis ular dikenal karakteristiknya yang agresif sehingga tidak direkomendasikan untuk dipelihara apalagi didekati.

Meski sikap agresif itu tidak dapat digeneralisasi pada semua jenis ular, tapi setidaknya spesies ular berikut ini cenderung lebih sensitif dengan keberadaan manusia atau sesuatu yang mengancam.

Sifat agresif pada ular tersebut biasanya dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dan situasi tertentu, sehingga kita perlu waspada saat bertemu dengan spesies ular berikut ini.

Baca juga: 4 Cara Mengetahui Ular Berbisa atau Tidak, Menurut Para Ahli 

Jenis ular paling agresif di dunia

Sifat agresif pada ular secara umum merupakan mekanisme pertahanan mereka dari sesuatu yang mengancam dirinya atau mempertahankan teritori.

Biasanya ular dengan sigap menunjukkan agresivitas melalui postur tubuh, mulut terbuka, suara mendesis atau langsung menyerang target yang ada yang ada di depannya.

Melansir laman A to Z Animals, berikut beberapa spesies ular yang terkenal paling agresif dibandingkan ular lain dan orang awam sebaiknya lekas menghindar jika bertemu ular ini.

1. Black Mamba

Ular yang memiliki habitat asli di Afrika Timur dan Selatan ini memiliki pergerakan yang cepat dan termasuk sebagai spesies ular berbisa terpanjang kedua di dunia.

Black Mamba bisa bergerak di daratan hingga 19 kilometer per jam, dan cenderung tidak takut dengan ancaman.

Mereka tidak akan segan-segan untuk membela diri dengan membuka mulut dan mendesis sambil merentangkan lehernya saat merasa terancam.

Serangan defensif dari Black Mamba selalu dilengkapi dengan bisa mematikan di setiap gigitan.

Mereka juga dapat menggigit berkali-kali dalam satu kali serangan dan bisa yang dimilikinya itu sanggup membunuh manusia dalam hitungan menit.

2. Coastal Taipan

Coastal Taipan memiliki ciri fisik yang mirip dengan Black Mamba baik dari potensi racun mematikan, warna, bentuk hingga ukuran.

Ular yang satu ini biasanya menyerang mangsanya dengan cara yang mirip juga, seperti menggigit mangsa dan membiarkan targetnya mati karena efek bisa.

Ular Coastal Taipan biasanya ditemukan di bagian pantai Timur dan Utara Australia serta New Guinea.

Sifat agresifnya sangat terlihat ketika mereka berhadapan dengan jenis ular lain atau apapun yang ada di sekitarnya.

Mereka bisa menggigit beberapa kali dalam satu kali serangan dan menyuntikkan racun hingga ke dalam jaringan tubuh.

Baca juga: 7 Aroma Alami yang Bisa Usir Ular dari Rumah 

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau