Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Program Bayi Tabung Gagal

Kompas.com, 13 Juli 2023, 16:50 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Seperti semua prosedur medis lainnya, program bayi tabung bisa berhasil baik,  tetapi juga dapat berakhir dengan kegagalan.

Ada banyak faktor yang bisa membuat program bayi tabung (in vitro fertilization/IVF) tidak mencapai hasil yang diinginkan, yaitu terjadinya kehamilan.

Menurut penjelasan dokter Batara Imanuel Sirait Sp.OG-KFER faktor usia perempuan sangat berpengaruh pada keberhasilan program bayi tabung.

"Seperti diketahui sel telur perempuan itu jumlahnya sudah given sejak lahir dan akan berkurang terus setiap tahunnya. Dengan bertambahnya usia akan menurunkan kualitas sel telur, bukan hanya jumlahnya," papar dokter Batara.

Baca juga: Mengenal Tujuan Suntik Hormon Saat Program Bayi Tabung

Dokter Batara Imanuel Sirait Sp.OG (K)-FER.Morula IVF Jakarta Dokter Batara Imanuel Sirait Sp.OG (K)-FER.
Ia menambahkan, faktor sel sperma juga menyumpang peran pada angka kegagalan.

"Kalau jumlah spermanya sedikit itu juga akan menyulitkan,"imbuh dokter dari klinik Morula IVF Jakarta ini.

Itu sebabnya, pasangan suami istri dengan gangguan kesuburan disarankan untuk tidak menunggu terlalu lama sebelum berkonsultasi ke dokter ahli fertilitas.

Pasangan yang sudah menikah selama setahun dan berhubungan seksual secara rutin tetapi belum berhasil hamil, termasuk dalam pasangan yang kurang subur sehingga sebaiknya tidak menunggu lama untuk memeriksakan diri.

"Sebagai dokter fertilitas kami senang kalau pasien mencari pertolongan di usia semua mungkin karena akan lebih banyak pilihan dan angka keberhasilan juga lebih tinggi," katanya.

Baca juga: Berapa Kali Bisa Mencoba Program Bayi Tabung?

Program bayi tabung memiliki beberapa tahapan dan di tiap tahap tersebut bisa saja mengalami kegagalan. Misalnya saja tidak terjadi pembuahan atau embrio tidak dapat menempel dan tumbuh di rahim.

Itu sebabnya diperlukan kesiapan fisik dan mental dari pasangan yang akan mejalani program ini.

"Selain mempersiapkan fisik dengan gaya hidup sehat, persiapan finansial juga penting karena program bayi tabung tidak murah," saran dokter Batara.

Baca juga: Cerita Surya Saputra dan Cynthia Lamusu Berjuang Dapatkan Anak lewat Bayi Tabung

Konseling

Program bayi tabung seringkali menjadi harapan terakhir pasangan yang tidak subur untuk memperoleh keturunan. Dengan proses yang panjang dan biaya yang tidak sedikit, tentu jika mengalami kegagalan bisa menimbulkan rasa kecewa yang besar.

Pada kondisi tertentu, jika pasangan tidak bisa menerima kegagalan dengan baik, dapat memengerahui kondisi mentalnya.

"Dilihat derajat kekecewaannya, jika sudah sampai level depresi maka perlu konseling. Semua klinik bayi tabung yang baik akan menyediakan layanan ini dengan psikolog berpengalaman untuk menangani kasus bayi tabung yang gagal," katanya.

Layanan konseling ini menjadi layanan yang terintegrasi dan bertujuan mendekati pasien secara holistik, bukan hanya sisi medisnya tetapi juga psikosoialnya.

Pasien juga jangan ragu untuk berkonsultasi dan mencari bantuan jika merasa sulit keluar dari rasa kekecewaan.

Baca juga: Makanan Pengaruhi Kesuburan? Ini Kata Ahli

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau