KOMPAS.com - Diet menurunkan berat badan memang membutuhkan upaya yang konsisten dan sering kali rumit.
Kita perlu memilih diet yang tepat, menghitung asupan kalori, rutin olahraga, dll.
Tujuannya memang baik untuk kesehatan maupun penampilan tapi ada kalanya upaya diet tersebut akhirnya menjadi berlebihan.
Baca juga: Risiko Kesehatan di Balik Diet Rendah Karbohidrat
Akibatnya, hidup menjadi berantakan karena kita terlalu fokus untuk mengurangi bobot tubuh.
"Terlibat dalam perilaku ini bisa menjadi area yang berisiko," psikolog klinis dari Florida, Stacey Rosenfeld, PhD.
"Sangat mudah, terutama bagi orang-orang dengan kecenderungan perfeksionis atau kecenderungan genetik untuk akhirnya melintasi spektrum dari 'makan normal' ke 'isordered eating' menjadi 'eating disordered."
Baca juga: Sering Dibandingkan, Ed Sheeran Mengalami Eating Disorder
Untuk memastikan apakah diet kita sudah berlebihan, berikut tanda-tandanya.
"Menimbang diri sendiri seminggu sekali sudah cukup," kata Bonnie Brennan, Direktur Klinis senior layanan orang dewasa di Pusat Pemulihan Makan di Denver, Colorado.
Baca juga: Sering Menimbang Berat Badan Memicu Diet Yoyo Hingga Depresi
Berat badan berfluktuasi sepanjang hari jadi ia menyarankan untuk menimbang di pagi hari, setelah pergi ke kamar kecil, dan sebelum sarapan untuk mendapatkan data paling akurat.
Perilaku ini memang bisa mencegah makan berlebihan namun juga menghambat makan secara intuitif.
Kita cenderung hanya berpatokan pada kalori dan mengabaikan vitamin dan nutrisi penting dan rasa kepuasan pribadi.
Baca juga: Berhentilah Menghitung Kalori dan Lihat Apa yang Terjadi
"Ada garis tipis antara penghitungan kalori dan pikiran, perasaan, dan perilaku yang terkait dengan gangguan makan," kata Rosenfeld.
"Meyakini bahwa ada sesuatu di luar yang bisa kita ubah yang akan membuat kita merasa nyaman dengan diri kita sendiri secara internal—bahwa jika kita cukup kurus atau cukup cantik, semua hal lain akan terjadi," kata Brennan.
Baca juga: Studi Ungkap bahwa Orang Kurus Itu Pelit
Pemikiran yang tidak realistis semacam ini dapat membuat kita gagal di bidang lain dalam hidup serta mencegah kita menghadapi masalah sesungguhnya.
Menganggap makanan tertentu baik atau buruk bisa menjadi tanda kita terlalu fokus pada penurunan berat badan.
"Semakin banyak kita menggunakan fraseologi ini, semakin rentan kita menilai diri kita sendiri dari apa yang kita makan," kata Christine Peat, PhD, profesor asosiasi klinis di departemen psikiatri di University of North Carolina
Baca juga: Mengenal Lazy Keto Diet, Cara Malas untuk Turunkan Berat Badan
Tubuh kita dirancang untuk menyerap berbagai nutrisi, dan ini termasuk karbohidrat dan lemak serta protein dan serat.
Jika Anda terlalu membatasi kalori untuk alasan yang tidak jelas tanpa pertimbangan ahli, itu bisa menjadi tanda gangguan makan.
Hal ini juga dapat memicu makan berlebihan saat kita mulai mendambakan nutrisi yang kurang dari tubuh.
Baca juga: 5 Tips Diet untuk Cegah Kenaikan Berat Badan Usai Lebaran
"Saat Anda menutup diri, Anda hanya menjadi korban dari pikiran dan pesan yang mencela diri sendiri," kata Adrienne Ressler, LMSW dan wakil presiden Renfrew Center Foundation, salah satu pusat pengobatan gangguan makan terbaik di AS.
Perasaan terisolasi ini juga sering berubah menjadi depresi dan gangguan makan.
Terlalu fokus diet membuat kita terjebak pada ritual yang tidak lazim soal makanan.
Misalnya kita merasa harus memotong makan menjadi potongan kecil, hanya makan di jam tertentu, mengunyah dalam jumlah tertentu demi menjaga diet tetap berjalan.
"Memiliki ritual makanan melewati batas ketika itu bukan lagi cara makan yang sehat tetapi cara untuk melakukan kontrol," Marjorie Nolan Cohn, RDN, juru bicara nasional untuk Academy of Nutrition and Dietetics.
Mereka cenderung merasa buruk ketika melewatkan olahraga apa pun alasannya.
Tanda bahaya lainnya adalah jika kita sudah berlebihan memantau diet apa yang paling populer dan ampuh menurunkan berat badan.
Baca juga: Hati-hati Melakukan Tren Diet yang Marak di Sosial Media
Hal ini mendominasi pikiran kita terus-menerus sehingga merusak fokus pada hal lain seperti keluarga, pekerjaan atau kesehatan.
Tanda diet yang tidak sehat juga termasuk perilaku kita yang terlalu terpaku pada aplikasi kebugaran atau penghitung kalori.
"Menggunakan perangkat untuk melacak latihan, langkah, dan kalori dapat berkontribusi untuk mengembangkan hubungan yang tidak teratur dan tidak intuitif dengan olahraga," kata Rosenfeld.
Sebagai alternatif, ia merekomendasikan untuk menemukan aktivitas yang disukai untuk dijadikan motivasi tambahan.
Baca juga: Aplikasi Penghitung Langkah Tak Bermanfaat?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.