KOMPAS.com - Diet ketogenik alias keto adalah metode makan dengan melacak makronutrien yang didapatkan lewat makanan sehari-hari.
Meski demikian, ada sebagian orang yang enggan menerapkan perhitungan yang terlalu detail pada jumlah gram lemak, protein maupun karbohidrat hariannya.
Baca juga: 5 Resep Makanan Penutup yang Cocok untuk Diet Keto
Maka lahirlah lazy diet keto sebagai cara yang lebih mudah untuk menerapkan diet keto karena hanya membutuhkan penghitungan karbohidrat.
Diet keto awalnya dikembangkan pada tahun 1920 sebagai cara untuk membantu anak-anak penderita epilepsi ketika pengobatan gagal.
Metode ini dijadikan cara penurunan berat badan pada tahun 1990-an dan masih sangat populer hingga saat ini.
"Namun dalam jangka panjang, sulit untuk mematuhi diet keto," kata Shivam Joshi, MD, asisten profesor kedokteran klinis di Universitas New York.
"Ada tingkat putus yang tinggi dalam studi yang berlangsung lebih dari enam bulan, yang disebabkan betapa sulitnya untuk tetap dalam ketosis dan makan makanan yang sangat ketat," kata Joshi.
Baca juga: Diet Keto, Diet Terburuk di Tahun 2022, Mengapa?
Laporan terbaru American Heart Association juga menilai diet ketat ini sebagai salah satu pola makan terburuk untuk kesehatan jantung
Beberap pertimbangannya karena keto membatasi konsumsi buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan sambil terlalu menekankan daging dan makanan hewani.
Riset tahun 2021 menemukan diet keto dapat menurunkan gula darah dan meningkatkan penurunan berat badan dalam jangka pendek, tetapi dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.