Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intoleransi Laktosa Vs Alergi Susu Sapi, Serupa tapi Tak Sama

Kompas.com, 3 Agustus 2023, 13:09 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber Web MD

KOMPAS.com - Isu soal alergi susu sapi tengah meramaikan Twitter.

Berawal dari keluhan terhadap kedai kopi lokal yang tetap mencampurkan produk dengan kandungan susu sapi pada salah satu orderan konsumennya.

Padahal, sedari awal konsumsen tersebut sudah meminta oat milk sebagai pengganti karena memiliki alergi susu sapi.

Baca juga: Benarkah Oat Milk Lebih Sehat dari Susu Sapi? Ini yang Harus Dipahami

Intoleransi laktosa Vs alergi susu sapi

Pemahaman soal alergi susu sapi maupun intoleransi laktosa memang belum cukup tinggi di Indonesia.

Banyak yang tidak menyadari perbedaannya maupun dampak seriusnya bagi kesehatan.

Intoleransi laktosa dan alergi susu sapi memang terdengar sangat mirip namun sebenarnya adalah dua hal yang berbeda karena penyebab dan pengaruhnya pada tubuh seseorang.

Baca juga: Andien Pilih Flexitarian Diet karena Intoleransi Laktosa

Apa itu intoleransi laktosa?

Intoleransi laktosa adalah gangguan yang melibatkan sistem pencernaan karena tubuh tidak membuat laktase, enzim yang dibutuhkan untuk mencerna laktosa.

lih-alih mencerna secara normal di perut dan usus kecil, laktosa yang tidak tercerna bergerak ke usus besar, di mana ia dipecah oleh bakteri dan menyebabkan kembung dan gas.

Kondisi ini bisa membuat tidak nyaman, tetapi tidak berbahaya untuk kesehatan.

Intoleransi laktosa umum terjadi pada orang dewasa, sekitar 30 juta orang AS mengalaminya di usia 20 tahun.

Namun masalah ini lebih sering terjadi pada orang dengan keturunan Asia, Afrika atau Indian.

Baca juga: 5 Gejala Intoleransi Laktosa

Apa itu alergi susu sapi?

Ilustrasi susu sapi.Shutterstock Ilustrasi susu sapi.
Alergi susu sapi adalah gangguan yang melibatkan sistem kekebalan yang membuat tubuh bereaksi terhadap protein dalam susu dan produk susu lainnya seolah-olah penyusup yang berbahaya.

Baca juga: Alergi Susu Sapi Berisiko Sebabkan Stunting pada Anak

Akibatnya, tubuh melepaskan zat yang menyebabkan gejala alergi yang ringan seperti ruam hingga parah seperti kesulitan bernapas dan hilang kesadaran.

Alergi susu adalah salah satu yang paling umum terjadi, terutama pada anak-anak.

Dikutip dari WebMD, setidaknya dua dari 100 anak di bawah usia empat tahun alergi susu, yang juga lebih sering dialami bayi.

Gejala

Gejala intoleransi laktosa dan alergi susu sapi memilki beberapa kesamaan, contohnya:

  • Diare
  • Mual; terkadang muntah
  • Kram perut
  • Kembung
  • Perut bergas

Baca juga: Perhatikan, 7 Gejala Alergi yang Mungkin Tak Disadari

Ilustrasi muntah darah karena penyakit liver, penyebab muntah darah, kenapa muntah darah. Shutterstock/mi_viri Ilustrasi muntah darah karena penyakit liver, penyebab muntah darah, kenapa muntah darah.
Namun alergi susu sapi juga bisa menyebabkan reaksi di bagian lain tubuh termasuk kulit dan paru-paru. Keluhan yang mungkin terjadi misalnya:

  • Ruam
  • Gatal-gatal
  • Bengkak, sering kali di bibir dan wajah
  • Mengi
  • Sesak di tenggorokan
  • Kesulitan menelan
  • Mungkin juga terdapat darah pada tinja, terutama pada bayi

Baca juga: Alternatif Nutrisi Bagi Anak Alergi Susu Sapi

Berbagai gejala alergi ini bisa muncul segera setelah kita makan sesuatu pemicunya maupun beberapa jam setelahnya.

Ada yang bisa memicu respon ringan namun juga mengancam jiwa, khususnya jika lebih dari satu gejala di lebih dari satu bagian tubuh secara bersamaan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau