KOMPAS.com - Anyang-anyangan secara medis dikenal sebagai disuria. Pada wanita, kondisi ini juga bisa terjadi setelah berhubungan seks.
Anyang-anyangan bisa terjadi karena adanya masalah pada kandung kemih atau uretra yang disebabkan iritasi ringan, iritasi eksternal yang berhubungan dengan kulit dan uretra, hingga infeksi menular seksual.
Beberapa gejala anyang-anyangan dapat meliputi:
Gejala disuria bisa terus berlanjut jika tidak segera ditangani dan memicu sejumlah komplikasi yang memicu gangguan fungsi ginjal, infeksi kandung kemih, sampai infeksi pada ginjal.
Maka dari itu, beberapa upaya perlu dilakukan terutama setelah berhubungan seks untuk mencegah anyang-anyangan.
Baca juga: Anyang-anyangan Lebih dari 3 Hari, Apa yang Harus Dilakukan?
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah anyang-anyangan setelah berhubungan seks. Berikut uraian selengkapnya;
Penerapan praktik seks yang aman seperti tidak berganti pasangan atau memakai kondom dapat membantu mencegah masalah disuria.
Kemudian saat berhubugan seks juga lebih baik hindari produk yang berpotensi iritasi seperti kondom lateks jika memang ada riwayat alergi.
Berhati-hati juga pada produk seperti pelumas karena juga berpotensi memicu iritasi.
Jika kulit cenderung sensitif, beralih ke pelumas berbahan dasar air dapat mengurangi risiko anyang-anyangan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.