Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Anyang-anyangan pada Pria Bisa Jadi Tanda Kanker Prostat

Kompas.com - 05/09/2023, 12:38 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anyang-anyangan atau biasa disebut disuria umumnya lebih sering dialami pada wanita daripada pria.

Hal ini disebabkan oleh perbedaan anatomi antara sistem saluran kemih wanita yang lebih pendek dan pria.

Kondisi itu dapat memicu wanita lebih rentan mengalami infeksi pada saluran kemihnya.

Pada dasarnya, disuria merupakan istilah medis yang ditandai dengan sensasi nyeri atau terbakar pada saat buang air kecil.

Sensasi tidak nyaman ini biasanya terasa di saluran uretra atau di sekitar kelamin.

Menurut Moffitt Cancer Centre, anyang-anyangan pada pria merupakan kondisi yang jarang terjadi.

Karena itu pula, pria perlu mendapatkan pengobatan dengan segera jika mengalami anyang-anyangan, karena kondisi tersebut bisa menjadi tanda dari kanker prostat.

"Jangan menunda dan mencari pengobatan," tertulis dalam keterangan Moffitt Cancer Centre.

Baca juga: Sederet Minuman yang Baiknya Dihindari Saat Anyang-anyangan 

Hubungan antara anyang-anyangan dan kanker prostat

Ilustrasi anyang-anyangan.benzoix/ Freepik Ilustrasi anyang-anyangan.

Melansir laman Express.co.uk, prostat merupakan kelenjar kecil yang letaknya di area panggul pria, tepat di antara penis dan kandung kemih.

Gejala kanker yang satu ini biasanya tidak menimbulkan gejala signifikan sampai kelenjar prostat mengalami pembesaran dan memengaruhi fungsi uretra.

Dampak dari kondisi itu bisa menyebabkan sejumlah gejala yang meliputi;

  • Sering buang air kecil
  • Kesulitan buang air kecil
  • Mengejan atau lama saat buang air kecil
  • Aliran air seni lemah
  • Keluar darah saat buang air kecil
  • Menimbulkan sensasi ketidaknyamanan atau nyeri saat buang air kecil.

Meski masalah pada buang air kecil tidak selalu jadi pertanda dari kanker prostat, namun kondisi pembesaran kelenjar prostat setidaknya perlu diketahui sejak awal.

Khususnya pada anyang-anyangan yang terus-menerus atau jika memiliki risiko tinggi tentang penyakit prostat (pria memasuki usia senja) sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau spesialis urologi.

Pemeriksaan ke dokter ini meliputi beberapa tes seperti pemeriksaan fisik, tes darah, tes urin, dan jika diperlukan, tes lain seperti biopsi prostat.

Ini dilakukan untuk menilai kesehatan prostat serta mengevaluasi apakah gejala tersebut terkait dengan kanker prostat atau masalah kesehatan lainnya.

Gejala kanker prostat yang dialami harus segera diketahui sejak dini untuk dapat diatasi dan menghentikan pertumbuhan tumor.

Pasalnya, membiarkan gejalanya tidak diobati dapat memperburuk kondisi serius hingga menimbulkan risiko kanker prostat.

Baca juga: Duduk Lama dan Celana dalam Ketat, 5 Kebiasaan Pemicu Anyang-anyangan 


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com