Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Lama dan Celana dalam Ketat, 5 Kebiasaan Pemicu Anyang-anyangan

Kompas.com, 7 Agustus 2023, 18:00 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anyang-anyangan atau disuria ditandai dengan rasa sakit atau ketidaknyamanan saat buang air kecil.

Biasanya masalah yang satu ini disebabkan oleh infeksi bakteri pada saluran kemih.

Namun, mungkin masih banyak yang tidak menyadari, anyang-anyangan juga dapat dipicu oleh sejumlah kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari. 

Baca juga: Cara Mengobati Anyang-anyangan yang Perlu Diketahui 

Kebiasaan yang memicu anyang-anyangan

Memahami kebiasaan yang memicu anyang-anyangan tentu dapat mempemudah kita mencegah hingga mengatasi masalah yang satu ini.

Mengutip laman Cathay Drug, berikut kebiasaan tidak sehat yang perlu dihentikan untuk mencegah anyang-anyangan. 

1. Duduk terlalu lama

Duduk terlalu lama tidak hanya berisiko meningkatkan obesitas hingga penyakit jantung, tapi secara tidak langsung dapat memicu disuria.

Masalah ini bisa terjadi karena duduk terlalu lama dapat menyebabkan tekanan di area panggul dan saluran kemih.

Kebiasaan duduk terlalu lama berkontribusi dalam menyebabkan gangguan aliran urin hingga retensi urin yang meningkatkan risiko infeksi saluran kemih.

Lebih dari itu, menurut penelitian yang diterbitkan American Journal of Kidney Disease, duduk terlalu lama juga berkaitan dengan infeksi saluran kemih.

"Bergerak aktif dapat mengatasi dan mencegah masalah pada ginjal yang lebih efektif," kata praktisi medis sekaligus dokter yang terlibat dalam studi tersebut, Dr. Thomas Yates, MD.

2. Konsumsi makanan manis berlebihan

Konsumsi makanan manis secara berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena infeksi saluran kemih.

Saat gula darah meningkat, maka urin menjadi lebih kondusif dalam menyebarkan bakteri E.coli.

Dokter patologi yang berbasis di Amerika Serikat, Dr Deborah Gordon, MD, mengatakan, lonjakan kadar gula darah itu bisa mengganggu tubuh dalam melawan infeksi.

"Kita tidak perlu menghindari sepenuhnya (asupan manis) tetapi pastikan tidak berlebihan," ujarnya.

3. Membersihkan organ genital dengan cara yang salah

Penyebaran bakteri penyebab anyang-anyangan akan lebih mudah ketika wanita membersihkan organ genital dengan cara yang salah.

Misalnya menyeka kelamin dari arah belakang (anus) kemudian ke arah depan (vagina).

Anus yang biasanya dipenuhi bakteri, ketika diseka ke arah depan, maka penumpukkan bakteri bisa berkumpul di area vagina dan memicu infeksi saluran kemih.

Karena itu, cara paling tepat untuk membersihkan organ genital wanita adalah diseka dari arah depan, lalu ke belakang.

Baca juga: Penyebab Anyang-anyangan ketika Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya 

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau