KOMPAS.com - Berhubungan seks selalu dikaitkan dengan kesenangan dan kepuasan.
Beberapa pasangan suami istri mungkin melakukannya secara rutin diselingi jeda waktu tertentu.
Tapi, bagaimana jika pasangan melakukan hubungan seks dilakukan terlalu sering? Adakah dampaknya bagi kesehatan tubuh?
Baca juga: 7 Penyebab Hubungan Seks Terasa Menyakitkan bagi Wanita
Melansir laman Man Matters, tidak ada salahnya jika pasangan memutuskan untuk berhubungan seks setiap hari.
Tidak ada bukti ilmiah juga yang menunjukkan efek samping apa pun, asalkan kedua pasangan sama-sama merasa nyaman dan tidak dilakukan dengan berganti-ganti pasangan.
Sebab, bagi banyak pasangan dengan kehidupan seks yang aktif, kepuasan adalah satu hal yang penting dalam sebuah hubungan.
Kehidupan seks yang sehat juga dinilai dapat menciptakan komunikasi yang baik, pengurangan tingkat stres hingga meningkatkan kualitas tidur.
Satu hal yang perlu diingat adalah seks tidak hanya melibatkan satu orang, tapi juga pasangan dan perasaannya.
Jika salah satu pasangan melakukannya karena terpaksa, kemungkinan dampak negatif dari berhubungan seks berlebihan bisa dia rasakan. Berikut efek negatifnya:
Intensitas hubungan seks setiap hari dapat memicu ketidaknyamanan pada alat kelamin baik bagi pria atau wanita.
Ini bisa terjadi karena saat penetrasi, pasangan kurang melakukan foreplay yang cukup, sehingga gesekan antara kelamin menjadi lebih kencang dan berpotensi membuatnya mudah iritasi.
Sebagai efek lanjutan akibat gesekan itu, tidak hanya ketidaknyamanan yang ditimbulkan, tapi juga bisa memicu infeksi lain akibat kulit yang terkelupas dan terinfeksi bakteri.
Pada gilirannya kondisi itu memicu sensasi gatal, ruam dan nyeri di area sensitif.
Seks setiap hari secara signifikan berisiko meningkatkan infeksi saluran kemih (ISK), terlebih bagi pasangan yang kurang menjaga kebersihan alat kelamin sebelum dan sesudah bercinta akibat kepalang nafsu.
Bakteri dapat dengan mudah menemukan celah untuk masuk ke organ tubuh melalui saluran kemih.
Karena itu, beberapa langkah untuk mencegah ISK karena kehidupan seks yang aktif meliputi buang air kecil sehabis bercinta, kemudian penting juga untuk menjaga kebersihan lingkungan agar mengurangi risiko terjadinya ISK.
Baca juga: Manfaat Berhubungan Seks Rutin
Tubuh membutuhkan waktu untuk memulihkan kondisi cedera dan ketidaknyamanan akibat hubungan seks yang terlalu sering.
Jika bercinta dilakukan setiap hari, maka kondisi itu dapat memperburuk cedera alat kelamin, atau infeksi yang dialami.
Masalah ini bisa terjadi jika salah satu pasangan merasa terpaksa untuk melakukannya setiap hari.
Berdasarkan analisis terhadap 30.000 orang pada tahun 2015, peneliti menemukan pasangan yang berhubungan seks lebih dari sekali seminggu tidak lebih bahagia dibandingkan pasangan yang hanya melakukannya sekali seminggu.
Sehingga dapat disimpulkan, dalam hubungan suami istri yang sehat, kuantitas bukan faktor penentu kebahagiaan, tapi lebih mengarah pada kualitasnya.
Menurut penelitian, terlalu sering berhubungan seks dapat melepaskan hormon berupa norepinefrin, adrenalin dan kortisol di dalam darah.
Kondisi itu bisa membuat detak jantung, metabolisme glikosa dan tekanan darah meningkat.
Tidak sedikit pasangan yang mengakui, berhubungan seks juga menjadi salah satu bentuk latihan fisik yang melelahkan.
Sementara itu, kelelahan dapat dialami pasangan jika terlalu sering berhubungan seks.
Baca juga: Berhubungan Seks untuk Mendorong Persalinan, Sebaiknya Dilakukan Berapa Kali?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.