Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 24 Januari 2023, 19:19 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi kebanyakan orang, seks adalah tindakan yang sangat emosional.

Maka tidak heran, ketika berhubungan seks, kita mungkin mengalami banyak emosi, mulai dari kenikmatan hingga kegembiraan.

Beberapa orang bahkan menjadi begitu kewalahan oleh perasaannya sehingga mereka mulai menangis.

Hal pertama yang harus kita ketahui jika kita pernah berada dalam situasi tersebut adalah bahwa hal itu sangat normal dalam banyak kasus.

Meskipun mungkin terasa cukup memalukan, namun hal ini tidak perlu dikhawatirkan.

Akan sangat membantu untuk memahami mengapa hal itu terjadi dan apa yang dapat dilakukan untuk mencegahnya terjadi lagi jika itu yang kita inginkan.

Baca juga: 7 Cara Mengatasi Rasa Takut Berhubungan Seks

Penyebab kita menangis saat berhubungan seks

Meskipun menangis paling sering dikaitkan dengan kesedihan, banyak emosi yang dapat menyebabkan kita menangis saat sedang berhubungan seks.

Dilansir dari laman Very Well Mind, berikut penyebab kita menangis saat berhubungan seks dan bagaimana kita merespons pasangan yang juga mengalaminya.

1. Mengalami rasa sakit yang tidak diinginkan

Seks seharusnya tidak pernah menyakitkan dengan cara yang tidak diinginkan dan tidak nyaman.

Jika kita mengalami rasa sakit dan ketidaknyamanan yang tidak diinginkan saat berhubungan seks, kita mungkin akan mulai menangis.

Untuk mengatasinya, segera beritahu pasangan bahwa kita merasa kesakitan dan hentikan sepenuhnya atau perlambatlah secara signifikan, kemudian lanjutkan dengan persetujuan, perhatian, dan komunikasi yang jelas.

Rasa sakit saat berhubungan seks, yang juga dikenal sebagai dispareunia, dapat disebabkan oleh infeksi, cedera, atau karena kurangnya pelumasan.

Wanita dengan kondisi yang disebut vaginismus sering merasakan sakit saat berhubungan seks.

Vaginismus sendiri merupakan suatu kondisi yang menyulitkan wanita untuk melakukan hubungan seks penetrasi dan biasanya perlu diobati dengan kombinasi obat maupun terapi.

2. Sedih atau depresi

Jika kita sedang berjuang dengan perasaan sedih atau depresi, emosi ini tidak akan hilang saat berhubungan seks, meskipun seks seharusnya menjadi aktivitas yang menyenangkan.

Apabila kita sedang merasa sedih atau depresi, kita mungkin akan tiba-tiba menangis pada saat-saat tertentu dan ini bisa jadi termasuk saat berhubungan seks.

Depresi adalah kondisi yang menantang yang perlu diobati dengan obat, terapi, atau kombinasi keduanya.

3. Merasa bahagia

Percaya atau tidak, kita bisa menangis saat berhubungan seks hanya karena kita merasa sangat bahagia.

Hal ini mungkin karena kita berhubungan seks dengan pasangan yang sangat kita cintai atau sangat menikmati seks dengan pasangan.

Jadi, jangan menahan diri dan biarkan air mata mengalir jika kita menangis karena sangat gembira.

Ini bisa menjadi momen ikatan yang intim antara kita dan pasangan.

Tentu saja, penting untuk mengomunikasikannya dengan pasangan agar tidak membuat dia khawatir.

Baca juga: Seberapa Penting Seks untuk Hubungan? Ini yang Sebaiknya Dipahami

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau