Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

11 Penyebab Orang Menangis Saat Berhubungan Seks

Maka tidak heran, ketika berhubungan seks, kita mungkin mengalami banyak emosi, mulai dari kenikmatan hingga kegembiraan.

Beberapa orang bahkan menjadi begitu kewalahan oleh perasaannya sehingga mereka mulai menangis.

Hal pertama yang harus kita ketahui jika kita pernah berada dalam situasi tersebut adalah bahwa hal itu sangat normal dalam banyak kasus.

Meskipun mungkin terasa cukup memalukan, namun hal ini tidak perlu dikhawatirkan.

Akan sangat membantu untuk memahami mengapa hal itu terjadi dan apa yang dapat dilakukan untuk mencegahnya terjadi lagi jika itu yang kita inginkan.

Penyebab kita menangis saat berhubungan seks

Meskipun menangis paling sering dikaitkan dengan kesedihan, banyak emosi yang dapat menyebabkan kita menangis saat sedang berhubungan seks.

Dilansir dari laman Very Well Mind, berikut penyebab kita menangis saat berhubungan seks dan bagaimana kita merespons pasangan yang juga mengalaminya.

1. Mengalami rasa sakit yang tidak diinginkan

Seks seharusnya tidak pernah menyakitkan dengan cara yang tidak diinginkan dan tidak nyaman.

Jika kita mengalami rasa sakit dan ketidaknyamanan yang tidak diinginkan saat berhubungan seks, kita mungkin akan mulai menangis.

Untuk mengatasinya, segera beritahu pasangan bahwa kita merasa kesakitan dan hentikan sepenuhnya atau perlambatlah secara signifikan, kemudian lanjutkan dengan persetujuan, perhatian, dan komunikasi yang jelas.

Rasa sakit saat berhubungan seks, yang juga dikenal sebagai dispareunia, dapat disebabkan oleh infeksi, cedera, atau karena kurangnya pelumasan.

Wanita dengan kondisi yang disebut vaginismus sering merasakan sakit saat berhubungan seks.

Vaginismus sendiri merupakan suatu kondisi yang menyulitkan wanita untuk melakukan hubungan seks penetrasi dan biasanya perlu diobati dengan kombinasi obat maupun terapi.

2. Sedih atau depresi

Jika kita sedang berjuang dengan perasaan sedih atau depresi, emosi ini tidak akan hilang saat berhubungan seks, meskipun seks seharusnya menjadi aktivitas yang menyenangkan.

Apabila kita sedang merasa sedih atau depresi, kita mungkin akan tiba-tiba menangis pada saat-saat tertentu dan ini bisa jadi termasuk saat berhubungan seks.

Depresi adalah kondisi yang menantang yang perlu diobati dengan obat, terapi, atau kombinasi keduanya.

3. Merasa bahagia

Percaya atau tidak, kita bisa menangis saat berhubungan seks hanya karena kita merasa sangat bahagia.

Hal ini mungkin karena kita berhubungan seks dengan pasangan yang sangat kita cintai atau sangat menikmati seks dengan pasangan.

Jadi, jangan menahan diri dan biarkan air mata mengalir jika kita menangis karena sangat gembira.

Ini bisa menjadi momen ikatan yang intim antara kita dan pasangan.

Tentu saja, penting untuk mengomunikasikannya dengan pasangan agar tidak membuat dia khawatir.

4. Malu berhubungan seks

Banyak orang yang merasa keberatan dengan seks. Hal ini terjadi terutama jika dilakukan di luar pernikahan atau kemitraan yang berkomitmen.

Beberapa orang bahkan menganggap seks sebagai tindakan yang kotor.

Jika kita adalah orang yang menganggap seks sebagai tindakan yang memalukan, penting untuk menghilangkan sentimen ini agar kita dapat melakukan dan menikmati seks dengan nyaman.

Tetapi, apabila kita merasa keberatan untuk berhubungan seks dengan orang tertentu atau dalam situasi tertentu, sebaiknya tunda dulu berhubungan seks hingga perasaan tersebut teratasi dan kita merasa lebih nyaman melakukannya.

5. Mengalami orgasme

Beberapa orang merasa bahwa setiap kali mereka orgasme, mereka akan menangis.

Orgasme adalah reaksi tubuh yang intens terhadap kenikmatan saat berhubungan seks.

Dalam sebuah studi tahun 2017, para peneliti menemukan bahwa orang-orang mengalami berbagai macam emosi, mulai dari menangis, bersin, hingga mengalami serangan panik setelah orgasme.

Hal ini dikenal sebagai "fenomena peri-orgasme" dan jarang terjadi.

6. Merasa kewalahan atau overwhelmed

Jika pekerjaan, kehidupan, atau masalah pribadi lainnya membuat kita kewalahan (overwhelmed), hal ini dapat memengaruhi kita saat berhubungan seks.

Ketika berhubungan seks, tubuh kita terus melepaskan campuran hormon.

Apabila kita menggabungkan lonjakan hormon dengan stres atau kecemasan, kita mungkin akan menangis.

Beberapa orang juga memiliki kondisi yang disebut kecemasan kinerja seksual yang dapat menyebabkan mereka menangis saat berhubungan seks.

Penelitian menunjukkan bahwa gangguan ini memengaruhi 9 hingga 25 persen pria dan 6 hingga 16 persen wanita.

7. Berhadapan dengan trauma yang belum terselesaikan

Jika kita pernah mengalami pelecehan seksual atau emosional di masa lalu, hal ini dapat menyebabkan trauma.

Setelah mengalami trauma seksual, itu dapat membuat hubungan seks menjadi sulit untuk dilakukan dan dinikmati, terutama jika kita belum sembuh sepenuhnya dari trauma.

Oleh sebab itu, kita disarankan untuk merawat trauma yang belum terselesaikan dengan mengikuti terapi atau bergabung dengan kelompok pendukung.

Pastikan juga agar pasangan dapat mendukung penyembuhan melalui hubungan emosional dan seksual yang penuh kasih, pengertian, maupun saling menghormati.

8. Mengalami disforia postcoital

Disforia postcoital adalah suatu kondisi yang menyebabkan perasaan sedih yang intens pada wanita setelah berhubungan seks.

Dalam sebuah penelitian tahun 2015, para peneliti menemukan bahwa sekitar 46 persen partisipan pernah mengalami disforia postcoital setidaknya sekali dalam hidup mereka.

Jika kita mengalami kondisi ini, kita mungkin tiba-tiba menangis setelah berhubungan seks atau saat berhubungan seks, bahkan jika kita menikmatinya.

Dalam beberapa kasus, kita mungkin bertengkar dengan pasangan tanpa alasan yang jelas saat berhubungan seks.

9. Tidak bahagia dengan pasangan

Menangis bisa jadi merupakan tanda adanya masalah dalam hubungan kita.

Jika kita sedang mengalami masalah emosional dengan pasangan atau memendam pikiran untuk berpisah, itu semua bisa muncul saat berhubungan seks.

Jika ini yang terjadi, penting untuk mendiskusikannya dengan pasangan sehingga kita dan pasangan dapat memperbaiki hubungan atau memutuskan berpisah.

10. Perubahan hormonal

Hormon yang dilepaskan saat berhubungan seks, seperti oksitosin dan dopamin, menghasilkan perasaan rileks dan bahagia.

Namun, kita mungkin bereaksi terhadap perubahan hormon ini — bersamaan dengan intensitas fisik dan emosional seks — dengan menangis.

Apabila kita mengalami kondisi lain seperti sindrom pramenstruasi (PMS), kehamilan, menopause, atau jika kita sedang menjalani perawatan kesuburan, tubuh juga mengalami perubahan hormon yang dapat menyebabkan kita menangis saat berhubungan seks.

11. Merasa hadir sepenuhnya

Kita mungkin menangis saat berhubungan seks ketika kita merasa benar-benar hadir dan berada di momen tersebut.

Terkadang, berada di saat itu menciptakan ruang bagi perasaan lain untuk muncul, terutama perasaan yang mungkin kita hindari, mati rasa, atau ditekan.

Cara merespons pasangan yang menangis saat berhubungan seks

Memiliki pasangan yang tiba-tiba menangis saat atau setelah berhubungan seks dapat mengejutkan.

Ini juga bisa menyebabkan kita merasa bersalah, khawatir, atau cemas tentang kesejahteraan pasangan.

Hal yang paling penting untuk dilakukan adalah membicarakannya. Jangan melewatinya seolah-olah tidak ada yang terjadi.

Terkadang, pasangan menangis saat berhubungan seks dapat mengisyaratkan adanya masalah emosional atau keraguan yang mungkin mereka miliki tentang hubungan.

Jelaskan bahwa kita memahami dan berempati dengan perasaan mereka dan tanyakan bagaimana kita dapat membantu.

Sangatlah penting untuk tidak terburu-buru melanjutkan hubungan seks atau aktivitas seksual apa pun sampai semuanya sudah diselesaikan dengan tuntas.

Selain melakukan percakapan tentang mengapa tangisan itu terjadi, kita juga bisa melakukan beberapa hal termasuk:

• Menanyakan pasangan apakah mereka ingin berhenti (responsnya bisa berupa melanjutkan atau berhenti)

• Perlambat dan amati isyarat non-verbal pasangan

• Hentikan aktivitas seksual dan peluk pasangan sampai mereka siap untuk berbicara

Jadi, intinya ada banyak alasan mengapa kita atau pasangan mungkin menangis selama atau setelah berhubungan seks.

Kita harus tahu bahwa itu tidak perlu dikhawatirkan, dan dalam beberapa kasus, itu bahkan dapat menjadi indikator bahwa kita memiliki hubungan yang sehat dan penuh kasih dengan pasangan.

Namun, apabila kita sering menangis saat berhubungan seks dan tidak tahu apa sebabnya, maka kita perlu berkonsultasi dengan psikoterapis atau terapis seks tentang hal itu, baik sendirian maupun bersama pasangan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/01/24/191900420/11-penyebab-orang-menangis-saat-berhubungan-seks

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke