Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara Mengatasi Kecemasan Anak Saat Menghadapi Ujian Sekolah

Kompas.com, 15 Desember 2023, 11:19 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ujian sekolah dapat menjadi momen yang menantang bagi anak-anak.

Pada situasi ini, anak dapat merasa khawatir, ketakutan, hingga merasa tertekan karena overthinking bagaimana mereka bisa menjawab soal ujian dengan benar untuk memiliki nilai terbaik.

Tak jarang, ketegangan yang dirasakannya selama periode ujian turut membuat anak merasa cemas.

Dalam menghadapi tantangan ini, setidaknya orangtua perlu memahami, kecemasan pada anak bisa merugikan, karena hal itu dapat mengganggu fokus dan konsentrasinya menjawab soal-soal ujian.

Baca juga: Kurangi Penggunaan Medsos 30 Menit Per Hari Bantu Kurangi Kecemasan 

Cara mengatasi kecemasan anak saat menghadapi ujian 

Berbeda dengan menjawab soal matematika, tidak ada satu jawaban yang benar untuk mengatasi kecemasan anak saat menghadapi ujian.

Kendati demikian, orangtua dapat melakukan pendekatan khusus untuk membuat anak merasa lebih tenang. Berikut beberapa tipsnya, seperti dikutip dari laman Cleveland Clinic.

1. Mengubah rutinitas dan gaya hidup

Pendekatan paling tepat untuk mengatasi kecemasan pada anak sebetulnya memerlukan perubahan signifikan pada rutinitas sehari-hari.

Psikolog anak dari Cleveland Clinic, Ethan Benore, PhD menyebutkan, kebiasaan sehari-hari anak bisa memberikan "kekuatan" pada anak dalam menghadapi berbagai situasi sulit.

Misalnya orangtua dapat menerapkan pola pikir berkembang. Cara ini mengedepankan fokus pada kegembiraan saat belajar dibandingkan nilai akhirnya.

"Tujuan dari pendidikan itu adalah pertumbuhan. Pada akhirnya, itu lebih penting dari berapa pun nilai yang diperoleh anak," katanya.

Selain itu, mengubah pola makan sehat dapat berkontribusi pada pemenuhan gizi anak untuk membantunya berpikir lebih jernih.

Misalnya kita dapat memastikan anak mencukupi kebutuhan air, mengasup nutrisi penting, mengurangi gula, yang semuanya baik untuk otak.

Istirahat yang cukup juga perlu dibiasakan orangtua untuk menjaga emosi dan fokusnya tetap stabil.

Anak-anak usia sekolah mulai dari 6 tahun hingga 12 tahun disarankan untuk memiliki waktu tidur 9 hingga 12 jam setiap malam. Sedangkan usia remaja membutuhkan 8 hingga 10 jam.

2. Komunikasikan harapan orangtua

Selalu mengutamakan komunikasi untuk memantau perkembangan anak di sekolah dapat menjadi kunci selanjutnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau