Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 25 September 2024, 21:55 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com – Orangtua tidak boleh sembarangan dalam memberikan makanan pendamping air susu ibu (MPASI).

Dokter spesialis anak di Klinik Armedika dr. Wanda Gautami, Sp.A mengatakan, ada tiga komponen penting yang harus hadir dalam MPASI.

“Ada tiga komponen penting, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Tiga komponen ini adalah komponen pembangun tubuh,” ucap dia dalam sesi diskusi daring, Sabtu (21/9/2024).

Baca juga:

Pada anak berusia 1-3 tahun, kebutuhan proteinnya cukup tinggi, yaitu 5-20 persen. Memasuki usia 4-18 tahun, kebutuhan proteinnya menjadi 10-30 persen.

Sementera itu, kebutuhan lemak pada anak berusia 1-2 tahun tidak dibatasi. Namun, asupannya mulai dibatasi pada usia 2-3 tahun menjadi 30-40 persen, dan usia 4-18 tahun menjadi 25-35 persen.

Untuk karbohidrat, kebutuhan sepanjang mereka bertumbuh menjadi remaja adala 45-65 persen.

Bisa diperoleh dari mana saja?

Untuk menyajikan makanan penuh karbohidrat, protein, dan lemak tidaklah sulit. Seluruh bahan makanannya bisa dibeli di pasar tradisional, bahkan toko kelontong terdekat.

"Karbohidrat bisa didapatkan dari kentang, nasi, buah-buahan, dan roti,” tutur Wanda.

Untuk protein, yang diutamakan adalah protein hewani. Misalnya dari ikan, ayam, sapi, telur, dan udang.

Kemudian, lemak bisa didapat dari minyak, kacang-kacangan, buah seperti alpukat, dan olahan santan.

Baca juga:

Khusus asupan protein, Wanda mengingatkan agar ayah dan ibu tidak membatasinya, mengingat persentase kebutuhan anak akan protein cukup tinggi.

“Jangan sampai anak makan makanan yang enggak ada proteinnya. ‘Kok anak saya enggak tinggi-tinggi ya, dok?’ Jangan-jangan kurang proteinnya untuk membangun tubuh ke atas, meninggi,” papar dia.

Lantas, bagaimana dengan lemak?

Pada orang dewasa, makanan berlemak sangat dihindari karena berpotensi memicu kolesterol dan membuat seseorang menjadi gemuk. Namun, beda halnya dengan anak-anak.

Bagi anak, kata Wanda, lemak sangatlah penting sebagai komponen utama pembentuk otak.

“Jadi, anak sampai usia dua tahun, lemak tidak dibatasi. Justru, di komponen MPASI, butter, keju, minyak, santan, alpukat, enggak apa-apa,” jelas Wanda.

Ia mengingatkan, orangtua tidak bisa menyamakan jenis makanan dewasa dengan MPASI.

"Misalnya, orangtuanya makan salad, anaknya juga makan salad. Salad kan kurang. Mana protein, lemak, dan karbohidratnya? Tapi, lemak yang harus dibatasi itu lemak trans,“ imbuh dia.

 
 
 
Sieh dir diesen Beitrag auf Instagram an
 
 
 

Ein Beitrag geteilt von KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau