Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tips Aman Berolahraga di Tengah Cuaca Dingin dan Berkabut

Kompas.com, 1 Juli 2025, 07:05 WIB
Nabilla Ramadhian,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ada beragam manfaat dari rutin berolahraga, salah satunya membantu menjaga kesehatan tubuh.

Bagi kamu yang ingin tetap berolahraga, meskipun cuaca di Jabodetabek sedang dingin dan berkabut sejak Minggu (29/6/2025), berikut tipsnya agar tetap dan nyaman, dikutip dari Everyday Health, Senin (30/6/2025).

Tips olahraga di cuaca dingin

1. Pakai pakaian berlapis

Sebelum mulai berolahraga, pastikan kamu menggunakan pakaian yang tepat. Presiden HealthStyle Fitness Brian Calkins mengatakan, gunakan pakaian berlapis untuk “menjebak” udara hangat ke tubuh.

Baca juga: Cuaca Dingin Berkabut Bikin Malas? Ini 8 Cara agar Tetap Semangat

“Jangan berhenti pada pakaian yang menyerap keringat. Kamu juga memerlukan lapisan untuk menahan udara hangat di dekat tubuh, dan menahan hujan dan angin,” tutur personal trainer bersertifikat American Council on Exercise (ACE) ini.

Caranya adalah dengan menggunakan pakaian dasar tipis yang terbuat dari kain sintetis terlebih dulu untuk membantu menyerap keringat dari kulit.

Jika udara sangat dingin, tambahkan pakaian berbahan polar fleece untuk kehangatan ekstra.

Selanjutnya, tambahkan windbreaker atau rompi berbahan nilon ringan, atau jaket tahan air, sebagai lapisan terakhir.

2. Pilih warna cerah

Pakaian berwarna cerah lebih direkomendasikan untuk digunakan saat berolahraga di tengah cuaca dingin dan berkabut. Ini bukan tentang faktor kesehatan tubuh, tetapi faktor keamanan.

Ketika cuaca sedang dingin dan berkabut, terkadang langit juga gelap. Jika sedang berolahraga pada sore atau malam hari, warna cerah membuat orang lain lebih mudah melihatmu.

Cara ini dapat membantu melindungimu dari kecelakaan ketika sedang berolahraga di jalanan umum yang ramai kendaraan.

Baca juga: Jabodetabek Diselimuti Kabut, Ini 6 Cara Menjaga Kesehatan Anak Saat Cuaca Dingin

3. Lindungi anggota tubuh lainnya

Calkins mengatakan telinga, hidung, dan terutama jari tangan dan jari kaki, adalah anggota tubuh yang paling terpengaruh oleh suhu dingin.

“Karena darah dialihkan ke inti tubuh, sehingga ada lebih sedikit darah dan lebih sedikit suhu panas yang tersedia untuk tangan dan kaki,” jelas dia.

Menurut dia, sebaiknya kamu menggunakan topi atau ikat kepala, sarung tangan, dan kaus kaki tebal, untuk memberikan kehangatan ekstra.

4. Jangan lupa pemanasan

Mantan pelari Olimpiade, Jeff Galloway, mengungkapkan bahwa cuaca dingin mewajibkanmu melakukan pemanasan yang lebih lama.

Pemanasan dinamis dapat meningkatkan aliran darah dan suhu di otot, yang mana ini membantu mengurangi risiko cedera.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau