Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Rambut Beruban Tidak Boleh Sering Dicatok atau Dipanaskan?

Kompas.com, 23 Juli 2025, 17:06 WIB
Devi Pattricia,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Hindari sembarangan menata rambut beruban dengan catokan, hair dryer, atau curling iron. 

Menurut Dokter Spesialis Kulit, Kelamin, dan Estetika, dr. Arini Widodo, Sp.DVE, rambut beruban sebaiknya dihindarkan dari paparan suhu tinggi karena rentan mengalami kerusakan.

Heat styling perlu dibatasi karena rambut beruban lebih mudah mengalami kerusakan panas,” jelas Arini kepada Kompas.com saat ditemui di Jakarta Utara, Kamis (17/7/2025).

Baca juga:

Jangan styling rambut beruban sembarangan, kenapa?

Rambut beruban lebih mudah rapuh

Rambut beruban cenderung punya struktur yang rapuh sehingga jangan sering dicatok atau di-hair drying sembarangan. Ini saran dokter selanjutnya. Rambut beruban cenderung punya struktur yang rapuh sehingga jangan sering dicatok atau di-hair drying sembarangan. Ini saran dokter selanjutnya.

Secara biologis, rambut beruban tidak hanya berubah warna, tapi juga mengalami perubahan dalam struktur dan tekstur. 

Hilangnya pigmen melanin menyebabkan rambut menjadi lebih kaku dan tidak elastis. 

Selain itu, ada juga perubahan distribusi lipid yang membuat rambut kehilangan kelembapan alaminya.

“Rambut beruban mengalami perubahan struktur menjadi lebih kasar, kering, mudah patah karena kehilangan melanin dan perubahan distribusi lipid di kutikula rambut,” ujar Arini.

Dalam kondisi tersebut, paparan panas dari alat styling justru dapat memperburuk kondisi rambut. 

Rambut bisa menjadi semakin kering, bercabang, atau bahkan rontok jika tidak dirawat dengan tepat.

Baca juga:

Pakai pelembap alami untuk cegah kerusakan

Rambut beruban cenderung punya struktur yang rapuh sehingga jangan sering dicatok atau di-hair drying sembarangan. Ini saran dokter selanjutnya.Shutterstock/RJ22 Rambut beruban cenderung punya struktur yang rapuh sehingga jangan sering dicatok atau di-hair drying sembarangan. Ini saran dokter selanjutnya.

Agar rambut beruban tetap sehat, meskipun tidak bisa sepenuhnya dihindari dari alat styling, perawatan yang tepat sangat dianjurkan. 

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menggunakan pelembap rambut berbahan alami.

“Gunakan pelembab rambut yang mengandung ceramide atau minyak alami untuk memperbaiki kelembapan batang rambut,” saran Arini.

Beberapa jenis minyak alami yang direkomendasikan, antara lain minyak argan, minyak kelapa, atau minyak jojoba. 

Produk perawatan tersebut dapat membantu memperkuat kutikula rambut dan mengurangi risiko kerusakan akibat panas dan polusi.

Lebih lanjut, menggunakan produk pelindung panas (heat protectant) sebelum styling juga sangat dianjurkan bagi mereka yang tetap ingin menggunakan alat catok atau pengering rambut.

Baca juga:

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau