Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Penyakit Lyme Seperti yang Diderita Justin Timberlake

Kompas.com, 2 Agustus 2025, 20:32 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber USA Today

KOMPAS.com - Justin Timberlake menyampaikan ke publik bahwa ia telah didiagnosis menderita penyakit Lyme pada akhir Juli 2025.

Timberlake, yang membagikan berita tersebut di Instagram, mengatakan bahwa penyakit ini "sangat melemahkan."

"Jika Anda pernah mengalami penyakit ini atau mengenal seseorang yang mengalaminya maka Anda tahu: hidup dengan penyakit ini bisa sangat melemahkan, baik secara mental maupun fisik," tulisnya. 

"Ketika pertama kali didiagnosis, saya tentu terkejut. Tapi, setidaknya saya bisa mengerti mengapa saya bisa berada di atas panggung dan merasakan nyeri saraf yang luar biasa atau, hanya merasa sangat lelah atau mual."

Baca juga: Justin Timberlake Dikritik karena Biarkan Penonton Lebih Banyak Menyanyi di Konsernya

Apa itu penyakit Lyme

Apa itu penyakit Lyme, dan apa saja gejala umumnya? Berikut yang perlu kita ketahui.

Menurut Mayo Clinic, penyakit Lyme disebabkan oleh bakteri Borrelia. Penyebab paling umum penyakit Lyme adalah gigitan kutu yang membawa bakteri tersebut.

Kutu ini dapat ditemukan di sebagian besar wilayah Amerika Serikat, tetapi paling umum di wilayah Timur Laut, Atlantik Tengah, dan Midwest bagian atas negara tersebut. Kutu yang membawa penyakit ini ditemukan di area berumput, semak belukar, atau hutan.

Baca juga: Justin Timberlake Ungkap Idap Lyme Disease, Infeksi Akibat Kutu

Direktur Pusat Penelitian Klinis Penyakit Lyme Johns Hopkins, Dr. John Aucott, dalam wawancara tahun 2024 dengan USA TODAY menjelaskan, bahwa pada fase akut beberapa pasien mungkin mengalami ruam merah bulat di lokasi gigitan kutu, atau tanda-tanda infeksi seperti demam, menggigil, malaise, dan kelelahan.

"Ruamnya merupakan ciri khas, tetapi gejala lainnya tidak membedakan penyakit Lyme dari infeksi lain," ujarnya.

Penyakit Lyme harus diobati, sebab jika tidak infeksi tersebut mungkin masih ada dalam tubuh.

"Jika Anda menderita penyakit Lyme yang tidak pernah diobati, infeksinya masih ada pada sekitar separuh orang yang menunjukkan bentuk klasik penyakit Lyme yang sudah berlangsung lama, yaitu artritis Lyme. Sebenarnya, begitulah cara penyakit ini ditemukan melalui wabah artritis di bahu di sebuah kota bernama Lyme, Connecticut," ujarnya.

Baca juga: Bella Hadid Ungkap Kondisi Setelah 15 Tahun Berjuang Sembuh dari Penyakit Lyme

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau