Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Diet Dewi Niki, Berhasil Turun 17 Kg Tanpa Stres

Kompas.com, 20 Oktober 2025, 19:05 WIB
Ida Setyaningsih

Penulis

KOMPAS.com – Menjaga berat badan tidak selalu soal mengurangi porsi makan atau berolahraga tanpa henti.

Bagi perempuan, memahami fase tubuh dan siklus menstruasi ternyata sangat berpengaruh pada keberhasilan diet.

Hal ini dibagikan oleh Dewi Niki Annisa (30), seorang ibu rumah tangga sekaligus pengusaha yang berhasil menurunkan berat badannya dari 75 kg menjadi 58 kg dalam satu tahun.

Dewi menekankan bahwa kunci keberhasilan diet sehat adalah menyesuaikan pola makan dan olahraga dengan fase tubuh, bukan sekadar mengikuti tren diet atau aturan ketat.

Cerita diet Dewi Niki berhasil turun 17 kg

Menghadapi tantangan fase luteal dan PMS

Menurut Dewi, fase paling menantang dalam diet perempuan adalah fase luteal, menjelang menstruasi, ketika tubuh mengalami perubahan hormon dan sering menimbulkan craving atau keinginan makan berlebih.

“Pas menjelang mens, craving itu luar biasa. Pengin manis, pengin asin, kadang semua pengin dicoba,” kata Dewi kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan bahwa penting untuk tidak menekan keinginan makan, tapi tetap mengatur agar tidak berlebihan dari kebutuhan kalori harian.

Dengan pendekatan ini, diet tidak lagi menjadi sumber stres.

“Sekarang aku bisa menghadapi fase itu dengan lebih tenang. Kalau pengin sesuatu, boleh saja asal porsinya masih sesuai,” ujarnya.

Baca juga: Cerita Dewi Niki Turun BB 17 Kg Tanpa Diet Ekstrem, Pahami Tubuh dan Nikmati Prosesnya

Intermittent fasting yang fleksibel

Dalam menjalani diet, Dewi memanfaatkan intermittent fasting (IF) sebagai metode utama.

Biasanya, ia makan mulai pukul 12.00 siang hingga 19.00 malam.

Menu yang dikonsumsi terdiri dari karbohidrat sehat, protein tanpa digoreng, dan sayuran yang ditumis atau dikukus.

Namun, Dewi menyesuaikan aturan IF ini saat fase menstruasi.

“Kalau lagi PMS atau menstruasi, aku nggak IF. Fokusnya ke makanan bernutrisi supaya tubuh tetap seimbang,” ujarnya.

Dengan cara ini, tubuh tidak mengalami stres berlebihan, hormon tetap lebih stabil, dan risiko gangguan metabolisme bisa dikurangi.

Baca juga: Cerita Diet Hasan, Berhasil Turun Berat Badan 16 Kg dengan Metode Diet SMART

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau