Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencoba Perawatan Wellness Nail and Feet ala Korea di Jakarta

Kompas.com, 25 Oktober 2025, 20:05 WIB
Devi Pattricia,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Tahap awal dimulai dengan pemotongan kuku sesuai keinginan, lalu penghalusan permukaan kuku kaki.  Setelah itu, kedua kaki di-scrub menggunakan produk OPI Pro Spa untuk mengangkat sel kulit mati. 

“Dalam rangkaiannya akan ada masker tangan, pembersihan kutikula, ada proses pengangkatan kulit mati, dan tahapan lainnya untuk kulit dan kuku tangan maupun kaki,” jelas Herlina.

Setelah proses scrub, kaki dibilas dengan air hangat yang telah diberi garam khusus untuk membantu relaksasi. 

Kemudian, masker khusus untuk kaki diaplikasikan hingga pergelangan kaki. Area ini dianggap yang paling sering terkena paparan sinar matahari dan mudah belang.

Baca juga: 6 Cara Mencegah Stres Berlarut, Salah Satunya Nikmati Me Time

Permukaan kuku dan kulit dimanjakan dengan maksimal

Setelah masker dibilas, terapis melanjutkan dengan pedicure dengan membersihkan kutikula dan menghaluskan telapak kaki.  Terapis juga akan merapikan kembali bentuk kuku ataupun area sekitarnya yang belum rata. 

Proses diakhiri dengan pijatan lembut menggunakan pelembap kulit, kemudian disemprotkan moisturizer bonding untuk mengunci kelembapan kulit di sekitar kaki.

“Elastisitas dan kelembapan kulit itu akan terus berkurang ketika bertambah tua, itulah mengapa kulit tangan dan kaki juga perlu dirawat, karena area tersebut itu mudah kering,” ujar Herlina.

Selain itu, pelanggan juga bisa memilih untuk menambahkan nail art atau pewarna kuku dari berbagai varian warna yang disediakan OPI.

Sebagai sentuhan terakhir, terapis memberikan pijatan ringan pada pundak dan punggung, memberikan efek tenang sebelum sesi berakhir. Pelanggan pun bisa pulang dengan kuku dan kulit kaki yang terasa lebih bersih, halus, dan segar.

Baca juga: 3 Cara Gen Z Mengatasi Burnout Kerja, Perbanyak Me Time

Self-care di tengah kesibukan kota

Herlina menekankan, perawatan seperti ini bukan hanya soal estetika, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap tubuh sendiri. 

Ia menilai, menikmati treatment berkonsep wellness spa tak selalu harus terbang jauh ke Bali, di Jakarta pun kamu bisa menikmati treatment serupa.

“Kalau wajah sekarang bisa di-botox atau face lifting, sedangkan tangan itu treatment khususnya belum terlalu banyak. Apalagi tangan dan kaki itu juga paling sering digunakan saat beraktivitas, maka jangan diabaikan,” tuturnya.

Melalui konsep wellness spa yang berpadu dengan suasana kafe Korea, OPI Indonesia menghadirkan ruang relaksasi baru bagi masyarakat urban. 

.Baca juga: Gen Z Pilih Isi Liburan dengan Menemukan Kedamaian di Biara

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau