Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gen Z Pilih Isi Liburan dengan Menemukan Kedamaian di Biara

Kompas.com, 8 Oktober 2025, 12:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

Sumber Euronews

KOMPAS.com - Liburan musim panas tak lagi identik dengan berjemur di pantai, festival musik, atau hura-hura. Bagi sebagian besar perempuan gen Z di Eropa, musim panas 2025 didefinisikan oleh sesuatu yang jauh lebih tenang, dalam keheningan di biara-biara Katolik.

Berawal dari klip viral di TikTok, tren liburan ini dikenal sebagai “Monastery Summer” atau “Musim Panas Biara”.

Alih-alih berburu matahari dan suasana ramai, para perempuan muda justru mencari kedamaian spiritual, menjauh dari kebisingan dunia digital, dan untuk sementara dari kata-kata.

“Saya hanya mengirim email ke biara, memilih tanggal, dan… voilà, retret hening saya dimulai,” ujar pengguna TikTok @mc667868 dalam video yang telah ditonton lebih dari 780.000 kali. 

Baca juga: Pencarian “Cara Menjadi Katolik” Melonjak di Seluruh Dunia Usai Paus Fransiskus Wafat

Ia mengaku pengalaman itu sangat memulihkan, bahkan ketika ia akan mendaftar lagi, kini daftar tunggu biara tempat ia menginap sudah penuh hingga tiga bulan ke depan.

Di biara ia meninggalkan semua keruwetannya hidup di perkotaan. Tidak ada dering telepon, tidak ada tekanan pekerjaan dan hubungan sosial yang toksik, tidak ada pembicaraan basa-basi. Bahkan, ia merasa tenang.

Kesehariannya diisi dengan kegiatan mengurus kebun, memetik buah dan sayur-mayur, mendaraskan doa, serta refleksi diri.

Fenomena ini bukan sekadar tren di internet. Di tengah kejenuhan digital dan kelelahan emosional, Gen Z menemukan bahwa "laku bisu" bisa menjadi bentuk perlawanan baru. 

Baca juga: 6 Cara Tetap Tenang Saat Menghadapi Ketidakpastian dalam Hidup

Menurut sejumlah pengamat budaya, pilihan mereka untuk “berpuasa dari kebisingan” mencerminkan kebutuhan mendalam akan keseimbangan mental terutama di era ketika segala sesuatu terasa terlalu cepat dan terlalu bising.

Ilustrasi sebuah gereja Katedral.FREEPIK Ilustrasi sebuah gereja Katedral.

Sumpah diam atau vow of silence menjadi inti dari pengalaman ini. Para peserta biasanya tidak berbicara selama masa retret, hanya berkomunikasi melalui tulisan atau bahasa isyarat sederhana. Hasilnya? Banyak yang mengaku mendapatkan kejernihan batin dan rasa tenang yang sulit ditemukan di kehidupan modern.

Salah satu pengguna Tiktok membagikan pengalamannya ”menyepi” di biara bersama para biarawati sebagai pengalaman terindah di hidupnya. 

Baca juga: Menelusuri Sejarah Biara Ursulin Santa Maria, Bangunan Penanda Kebangkitan Kaum Hawa

”Pengalaman tiga bulan paling indah dalam hidup saya. Mereka adalah orang-orang yang luar biasa. Saya bekerja di kebun dan tinggal bersama mereka secara gratis,” tulisnya.

Beberapa pengguna bahkan bercanda tentang membentuk komunitas spiritual mereka sendiri, hidup sederhana di lahan hijau, menanam makanan, dan berbagi ruang yang bebas dari tekanan sosial dan performa online.

Bagi banyak perempuan muda, biara kini bukan sekadar tempat ibadah, tetapi ruang pemulihan jiwa. Di tengah dunia yang tak henti menuntut produktivitas, Monastery Summer menawarkan hal yang berlawanan: istirahat yang sesungguhnya.

Baca juga: Kunci Panjang Umur, Prioritaskan Kebahagiaan Sendiri

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau