Penulis
KOMPAS.com – Dalam rutinitas yang padat, tubuh dan pikiran sering kali bekerja tanpa jeda.
Padahal, memberi waktu untuk relaksasi bukan hanya membuat perasaan lebih tenang, tetapi juga penting untuk menjaga kestabilan emosi dan kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Psikiater dr. Hilda Marsela, Sp.KJ menjelaskan bahwa relaksasi memiliki peran penting dalam membantu tubuh dan otak mengembalikan keseimbangan setelah terpapar stres, tekanan, atau kondisi lingkungan yang tidak menentu, seperti cuaca ekstrem yang sering terjadi belakangan ini.
“Ketika seseorang berlatih relaksasi, misalnya dengan menarik napas dalam dan perlahan, tubuh akan merespons dengan menurunkan ketegangan fisik dan emosi,” ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (23/10/2025).
“Latihan napas sederhana saja sudah bisa membuat tubuh lebih tenang dan pikiran lebih terkendali," lanjutnya.
Baca juga: Kenapa Cuaca Hujan Sering Bikin Ngantuk? Ini Penjelasan Psikiater
Menurut dr. Hilda, manfaat utama relaksasi dapat membantu mendapatkan sense of control.
"Kalau misalnya kita sudah berhasil memperbaiki nafas kita, secara psikologis, kita akan berhasil mendapatkan sense of control atas diri kita. Kita akan lebih tenang," jelas dr. Hilda.
Dokter Hilda menambahkan, latihan relaksasi bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya melalui teknik pernapasan 3-3-5, yakni menarik napas selama tiga detik, menahan tiga detik, lalu menghembuskan perlahan selama lima detik.
Teknik ini membantu mengaktifkan sistem saraf parasimpatik yang berfungsi menenangkan tubuh. Meski demikian, pola tersebut tidak bersifat kaku.
Prinsip utamanya adalah menjaga agar durasi hembusan napas lebih lama dibandingkan tarikan napas, karena hal ini membantu tubuh merespons dengan lebih tenang.
"Yang penting ada tarik nafas, tahan, dikeluarin. Dan pas exhale itu harus lebih lama dari pada inhale. Ya, itu syarat ya," ujar dr. Hilda.
Baca juga: Ketahui 3 Ciri-ciri Gejala Depresi Menurut Psikiater, Termasuk Selalu Sedih
Lebih jauh, dr. Hilda menjelaskan bahwa relaksasi juga memengaruhi keseimbangan hormon di otak.
Saat tubuh berada dalam kondisi tenang, produksi hormon seperti serotonin, dopamin, dan endorfin akan meningkat.
Ketiga senyawa ini dikenal berperan penting dalam menciptakan perasaan bahagia, nyaman, dan stabil secara emosional.
“Relaksasi yang rutin membantu menormalkan kembali aktivitas hormon-hormon tersebut. Ini sebabnya seseorang bisa merasa lebih tenang dan bersemangat setelah melakukan teknik pernapasan atau meditasi singkat,” ujarnya.
Baca juga: Pengalaman Ikut Sound Bath, Cara Unik Relaksasi Pikiran agar Tidak Stres
Relaksasi bukan sekadar cara menenangkan diri. Psikiater menjelaskan, teknik sederhana ini bisa bantu menurunkan stres.