Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Agar Tidak Bad Mood Saat Berdesakan di Transportasi Umum, Menurut Psikiater

Kompas.com, 27 Oktober 2025, 22:05 WIB
Ida Setyaningsih

Penulis

KOMPAS.com — Perjalanan menggunakan transportasi umum seperti KRL kerap menjadi rutinitas banyak orang, terutama di kawasan Jabodetabek.

Namun, kondisi berdesakan, bau badan orang lain, hingga keterlambatan jadwal tak jarang memicu stres dan membuat suasana hati memburuk. Ditambah, dengan cuaca tak menentu yang membuat para pejalan kaki kehujanan hingga kepanasan di jalan.

Psikiater dr. Hilda Marsela, Sp.KJ, menjelaskan bahwa situasi padat seperti di KRL bisa memicu reaksi fisiologis dan emosional yang mirip dengan respons stres.

Tubuh merespons keramaian dan tekanan sebagai bentuk ancaman kecil, sehingga hormon stres seperti kortisol dan adrenalin meningkat.

Akibatnya, seseorang lebih mudah merasa gelisah, lelah, atau bad mood.

Baca juga: Cuaca Tak Menentu Bisa Pengaruhi Mood, Ini Penjelasan Psikiater

Tips menjaga mood saat berdesakan di transportasi umum

  • Fokus pada hal yang bisa dikendalikan

Menurut dr. Hilda, kunci utama agar tidak larut dalam suasana tidak nyaman adalah berfokus pada hal yang bisa dikendalikan.

Misalnya, mengatur posisi tubuh agar tetap nyaman, mendengarkan musik yang menenangkan, atau membaca sesuatu yang ringan di ponsel.

Dengan begitu, perhatian otak teralihkan dari sumber stres eksternal menuju hal-hal yang memberi rasa kontrol.

Ini membantu menurunkan aktivitas sistem saraf simpatik yang memicu ketegangan.

Baca juga: Pagi Panas, Sore Hujan? Ini Tips Menjaga Mood Tetap Stabil Menurut Psikiater

Relaksasi bukan sekadar cara menenangkan diri. Psikiater menjelaskan, teknik sederhana ini bisa bantu menurunkan stres.freepik Relaksasi bukan sekadar cara menenangkan diri. Psikiater menjelaskan, teknik sederhana ini bisa bantu menurunkan stres.

  • Latihan relaksasi sederhana

Berdesakan di KRL memang tidak bisa dihindari, tetapi tubuh bisa dilatih untuk tetap tenang melalui teknik relaksasi pernapasan.

Salah satunya adalah teknik 3-3-5: tarik napas tiga detik, tahan tiga detik, lalu hembuskan perlahan selama lima detik.

Latihan ini membantu mengaktifkan sistem saraf parasimpatik yang berperan menenangkan tubuh.

“Tidak ada durasi yang baku, yang penting hembusan napas lebih panjang daripada tarikan napas,” ujar dr. Hilda kepada Kompas.com, baru-baru ini.

Selain itu, menjaga tubuh tetap rileks juga bisa dilakukan dengan menggenggam tangan perlahan, meregangkan bahu, atau sekadar menurunkan posisi bahu saat merasa tegang.

Gerakan sederhana tersebut memberi sinyal pada otak bahwa tubuh dalam keadaan aman, sehingga rasa cemas pun berkurang.

Baca juga: Agar Mood Stabil, Ini Cara Jaga Kesehatan Mental Saat Cuaca Panas Menurut Psikiater

  • Ubah cara pandang terhadap situasi

Menurut dr. Hilda, suasana padat di KRL memang tidak bisa diubah, tetapi cara memandang situasi tersebut bisa diatur.

Alih-alih fokus pada rasa tidak nyaman, coba arahkan perhatian pada hal-hal menyenangkan seperti rencana jalan-jalan di akhir pekan atau hal baik yang sudah terjadi hari itu.

Pendekatan ini membantu otak beralih dari mode stres ke mode tenang.

Dengan begitu, perjalanan padat bisa dihadapi dengan lebih ringan tanpa membuat suasana hati ikut memburuk.

  • Jaga energi sebelum berangkat

Persiapan fisik juga penting untuk menjaga mood selama perjalanan.

Pastikan tubuh cukup istirahat, tidak lapar, dan cukup minum air sebelum berangkat.

Kondisi fisik yang lelah atau lapar dapat memperburuk stres yang muncul saat menghadapi situasi berdesakan.

Selain itu, dengarkan musik favorit atau podcast ringan sebelum berangkat sebagai bentuk mood priming, yakni mempersiapkan emosi agar tetap positif sebelum menghadapi situasi padat.

Baca juga: Kenapa Saat Bangun Siang Mood Justru Menurun? Ini Penjelasan Psikiater

Situasi tak bisa diubah namun pikiran bisa diatur

Ketenangan tidak selalu datang dari situasi yang tenang, melainkan dari cara kita memandangnya.

Keadaan di luar sering kali tak bisa diubah, tetapi cara berpikir dan meresponsnya bisa kita latih.

Dengan meluangkan waktu untuk relaksasi, menerima hal yang di luar kendali, dan berfokus pada hal positif, suasana hati dapat tetap stabil bahkan di tengah tekanan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau