Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Jin Shin Jyutsu, Teknik Self-healing Kuno dari Jepang

Kompas.com, 12 November 2025, 14:35 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Shin Jyutsu termasuk teknik self-healing (pemulihan diri) untuk membantu mengatasi stres, trauma, atau perasaan negatif lainnya.

“Teknik ini sebenarnya sudah ada sejak ribuan tahun lalu, sejak zaman kekaisaran Jepang,” kata holistic wellbeing practitioner, Hani Amalia saat ditemui di acara Langkah Membumi oleh Blibli di Jakarta Selatan, Minggu (9/11/2025).

Baca juga:

Apa itu Jin Shin Jyutsu?

Jin Shin Jyutsu adalah teknik self-healing kuno asal Jepang, yang digunakan untuk membantu tubuh kembali seimbang melalui sentuhan lembut dan kesadaran napas.

“Teknik ini merupakan salah satu metode dari holistic wellbeing untuk membantu kita mengurangi emosi-emosi yang ada di diri kita. Teknik ini lebih lanjut bisa membantu kita apabila ada penyakit psikis dan fisik di badan,” tutur Hani.

Baca juga:

Sejarah Jin Shin Jyutsu

Holistic wellbeing practitioner Hani Amalia dalam workshop Soap Therapy di acara Langkah Membumi oleh Blibli di Jakarta Selatan, Minggu (9/11/2025).dok. Blibli Holistic wellbeing practitioner Hani Amalia dalam workshop Soap Therapy di acara Langkah Membumi oleh Blibli di Jakarta Selatan, Minggu (9/11/2025).

Sesungguhnya tidak ada yang mengetahui asal mula Jin Shin Jyutsu. Namun, teknik ini ditemukan kembali oleh seorang Master bernama Jiro Murai pada awal abad ke-20.

Ia membagikannya kepada dunia, bahkan sampai memiliki seorang murid bernama Mary Burmeister.

Murid itulah yang membawa ajaran ini ke Amerika Serikat, sehingga lebih banyak orang mengetahui tentang Jin Shin Jyutsu.

Baca juga:

Jalur-jalur energi di dalam tubuh

Tubuh manusia mengandung jalur-jalur energi, laiknya kabel listrik yang terhubung satu sama lain, yang memberi energi kehidupan ke seluruh sel di dalam tubuh.

“Tubuh mengandung jalur-jalur energi yang terhubung satu sama lain. Jadi, kalau ada jalur energi yang tersumbat, fisik kita terasa entah itu pusing atau tiba-tiba tubuh terasa lemas,” kata Hani.

Ada 26 titik atau Safety Energy Locks (SELS) yang tersebar di beberapa area di tubuh, termasuk di area wajah, punggung, dan kaki.

Ketika ada sumbatan pada salah satu atau beberapa jalur energi, praktisi Jin Shin Jyutsu akan mengatasinya lewat 26 titik tersebut.

Bagaimana Jin Shin Jyutsu bekerja?

Ada teknik self-healing kuno dari Jepang untuk membantu melancarkan peredaran energi dalam tubuh yaitu Jin Shin Jyutsu.Freepik Ada teknik self-healing kuno dari Jepang untuk membantu melancarkan peredaran energi dalam tubuh yaitu Jin Shin Jyutsu.

Apabila penasaran dengan cara Jin Shin Jyutsu bekerja, kamu bisa mengunjungi praktisi teknik ini. Kamu bisa memulainya dengan bertanya apakah ada jalur-jalur energi yang tersumbat.

Dikutip dari situs web UK HealthCare, sistem perawatan kesehatan milik University of Kentucky di Amerika Serikat, Selasa (11/11/2025), praktisi Jin Shin Jyutsu akan “mendengarkan” denyut energi di area pergelangan tangan untuk mengetahui informasi tentang kondisi sistem energi tubuh.

Denyut energi di area tersebut juga membantu mengidentifikasi area stres atau ketidakharmonisan jalur-jalur energi di dalam tubuh.

Kemudian, mereka akan dengan lembut memegang SELS tertentu dengan suatu teknik untuk membuka jalur yang tersumbat sehingga tubuh bisa pulih ke keadaan yang harmonis.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau