Penulis
KOMPAS.com - Figur seorang ayah penting bagi kesehatan mental anak.
Psikolog Klinis RSUD Wangaya, Denpasar, Bali, Nena Mawar Sari, menegaskan bahwa absennya figur ayah dalam kehidupan anak dapat berdampak besar pada pembentukan keberanian, kekuatan, hingga ketangguhan mereka.
Menurut Nena, kehadiran ayah bukan sekadar soal seberapa sering hadir, tetapi seberapa bermakna kehadiran itu bagi anak.
“Kalau misalkan figur ayah tidak ada, tentu akan hilang figur-figur yang mengisi tentang keberanian, kepercayaan diri dan ketangguhan,” ujar Nena dikutip dari ANTARA, Jumat (14/11/2025).
Ia menjelaskan, anak membutuhkan figur yang mampu memberikan rasa aman, teladan, serta dorongan untuk membangun kemandirian.
Baca juga: Peran Ayah dan Ibu dalam Bonding Time Anak, Mana yang Lebih Penting?
Ketika figur tersebut hilang, anak cenderung mencari sumber lain yang mereka anggap lebih dominan atau superior.
“Jadi bayangkan kalau misalkan figur itu tidak ada, tentu anak akan mencari figur-figur superior dalam versi yang lain,” lanjutnya.
Dalam kondisi ketika ayah tidak lagi hadir karena perceraian maupun kematian, Nena menyarankan agar figur laki-laki terdekat, seperti paman, kakek, atau kerabat lainnya, dapat mengambil peran sebagai pengganti figur maskulin tersebut.
Kehadiran tokoh laki-laki yang konsisten akan membantu anak tetap mendapatkan dukungan emosional yang mereka butuhkan.
“Yang penting perannya di situ sama,” tegasnya.
Baca juga: Mengapa Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak Tak Lagi Bisa Diabaikan
Hari Ayah Sedunia dan Peran Ayah bagi Kesehatan Mental AnakNena juga menyoroti situasi banyak ayah yang sibuk bekerja hingga sulit menyediakan waktu untuk anak.
Ia menyebut, kualitas lebih penting daripada kuantitas.
Ayah tetap bisa membangun kedekatan emosional melalui cara-cara sederhana tetapi rutin.
“Jadi dengan video call yang intens, rajin menanyakan kabar, kemudian dilibatkan dalam pekerjaan ayah misalkan ini kantornya ayah, nanti kita kapan-kapan main ke tempat kerja ayah,” katanya.
Menurut Nena, banyak kasus gangguan mental pada orang dewasa berakar dari kurangnya kelekatan dan figur orang tua saat masa kanak-kanak, terutama sosok ayah.
Karena itu, ia kembali menekankan pentingnya keterlibatan ayah sejak dini dalam kehidupan keluarga.
“Jadi diharapkan ayah juga punya keterlibatan yang baik, yang maksimal, yang optimal di dalam keluarga,” ujar Nena.
Baca juga: Refleksi Hari Ayah Nasional, Saatnya Menghapus Budaya Fatherless
Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 yang bertepatan dengan Hari Ayah Nasional, disebut Kementerian Kesehatan sebagai momentum untuk kembali menegaskan pentingnya peran ayah dalam menanamkan gaya hidup sehat dan menjadi teladan bagi anak.
Tahun ini, tema HKN 2025 mengangkat “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat,” yang menekankan kesehatan fisik sekaligus kesehatan mental sebagai fondasi generasi masa depan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang