Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Pakai Kondisioner yang Benar agar Rambut Tak Lepek

Kompas.com, 15 November 2025, 11:06 WIB
Devi Pattricia,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Banyak orang masih salah kaprah mengenai cara memakai kondisioner, misalnya mengira produk ini harus didiamkan lama di rambut, sehingga tidak sedikit orang yang merasa malas menggunakannya. 

Padahal, kondisioner memiliki peran penting untuk menjaga batang rambut tetap lembap, lembut, dan mudah diatur, terutama bagi mereka yang sering terpapar panas, polusi, atau styling harian.

Trichologist sekaligus Founder of Woshday, Rey Nathanael, menjelaskan bahwa penggunaan kondisioner tidak serumit yang dibayangkan. 

“Banyak orang malas pakai conditioner karena bikin lepek atau malas tunggu lama karena harus didiamkan beberapa menit,” ujar Rey dalam acara Grand Launch of Woshday di Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).

Baca juga: Shampo dengan SLS Tak Cocok untuk Rambut Diwarnai?

Mitos atau fakta, conditioner yang harus didiamkan lama?

Hairstylist, Trichologist sekaligus Founder of Woshday, Rey Nathanael dalam Grand Launch of Woshday di Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).KOMPAS.com/DEVI PATTRICIA Hairstylist, Trichologist sekaligus Founder of Woshday, Rey Nathanael dalam Grand Launch of Woshday di Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).

Banyak orang mengira bahwa semakin lama kondisioner dibiarkan menempel pada rambut, semakin baik hasilnya. 

Namun, menurut Rey, hal tersebut justru membuang waktu dan tidak memberikan manfaat tambahan yang signifikan.

“Memakai kondisioner pun tidak perlu didiamkan lama sampai 3 menit, padahal hanya 10 sampai 30 detik saja sudah cukup. Terpenting kondisionernya merata saja dan langsung bilas,” jelasnya.

Dengan kata lain, fungsi kondisioner tidak bergantung pada lamanya waktu pemakaian, melainkan pada cara mengaplikasikannya. 

Baca juga: Cara Merawat Rambut Rusak akibat Catok dan Bleaching ala Rey Nathanael

Kondisioner berbeda dengan masker rambut

Kesalahpahaman lain muncul karena banyak orang menyamakan kondisioner dengan masker rambut. Padahal, kedua produk ini memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda.

Celebrity hairstylist itu menjelaskan, masker rambut memang perlu didiamkan beberapa menit agar kandungannya dapat terserap ke dalam batang rambut secara optimal. Namun, konditioner tidak bekerja dengan cara yang sama.

Rey menegaskan, kondisioner merupakan bagian penting dari perawatan rambut.  Tanpa conditioner, batang rambut akan kehilangan kelembapannya dan lebih mudah rusak.

“Pastinya setiap kali keramas harus pakai conditioner. Sebab, fungsi shampo dan conditioner berbeda. Kalau shampo fokus pada kulit kepala, sedangkan conditioner untuk batang rambut,” katanya.

Shampo bekerja membersihkan minyak, debu, dan kotoran, khususnya yang ada di permukaan kulit kepala. 

Baca juga: Mengapa Rambut Lepek Setelah Pakai Conditioner? Ini Kata Ahli

Cara tepat menggunakan kondisioner agar tidak lepek

Agar rambut tidak cepat lepek setelah memakai kondisioner, cara aplikasinya juga harus diperhatikan.  Gunakan  setelah shampo yang fokus membersihkan kulit kepala.

Kemudian, aplikasikan hanya pada batang rambut mulai dari tengah hingga ujung rambut, bukan kulit kepala. Kondisioner yang menempel di kulit kepala berpotensi membuat rambut cepat berminyak.

Setelah itu, langsung bilas dan  pastikan tidak ada residu yang tertinggal. Dengan langkah tersebut, kondisioner akan bekerja maksimal tanpa membuat rambut kehilangan volumenya.

Baca juga: 4 Masalah Rambut yang Sering Dialami Orang Indonesia Menurut Rey Nathanael

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau