Penulis
Hal ini penting karena banyak produk kemasan mengandung gula, garam, dan lemak dalam jumlah tinggi, tetapi sering dianggap aman karena porsinya kecil.
Selain itu, ia mengingatkan bahaya kebiasaan makan terlalu cepat, ngemil tanpa sadar, hingga makan mendekati jam tidur.
Mindfulness diet membantu seseorang memperhatikan rasa lapar yang sebenarnya, bukan makan karena bosan atau stres.
Untuk menjalankan pola makan sehat, Yudhi menyarankan mengikuti pedoman gizi seimbang Kemenkes melalui konsep Isi Piringku, yakni:
Aktivitas fisik juga menjadi bagian dari diet cerdas.
“Minimal tiga sampai lima kali seminggu untuk menjaga metabolisme dan berat badan tetap ideal,” ujarnya.
Baca juga: Jangan Asal Ikut Tren Diet, Dokter Gizi Ungkap Cara Menurunkan Berat Badan yang Aman
Yudhi menyarankan makan tiga kali sehari dengan jarak teratur, serta menambahkan satu hingga dua camilan sehat.
Pola makan yang acak atau terlalu jarang dapat mengganggu metabolisme dan memicu makan berlebihan pada malam hari.
Ia juga meluruskan anggapan bahwa diet berarti tidak makan nasi.
Menurutnya, karbohidrat tetap diperlukan sebagai sumber energi utama.
“Tidak makan nasi sama sekali membuat tubuh lemas. Yang penting porsinya dan sumber karbohidratnya,” terangnya.
Karbohidrat bisa berasal dari nasi, jagung, atau roti, selama jumlahnya sesuai kebutuhan tubuh.
Mindfulness diet membantu seseorang membuat keputusan makan yang lebih sadar, seimbang, dan sesuai kebutuhan tubuh.
Dengan gizi seimbang, pembatasan gula-garam-lemak, konsumsi sayur dan buah, serta aktivitas fisik rutin, risiko obesitas maupun gangguan ginjal dapat ditekan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang