Penulis
Titik balik bagi Ira terjadi ketika orang lain mulai menyadari perubahan signifikan pada perkembangan anaknya.
Saat itu, ia merasa perjuangan panjangnya, air mata, rasa bersalah, dan pembelajaran tanpa henti tidak sia-sia.
"Momen itu membuat saya sadar bahwa semua usaha, air mata, dan proses panjang ini tidak sia-sia," ujar Ira.
Kini, Ira memilih merayakan setiap progres kecil.
Baginya, pengasuhan adalah perjalanan panjang, bukan perlombaan.
Baca juga: Cerita Kartika Menghadapi Rasa Bersalah sebagai Ibu dan Keputusannya Melepaskan Karier
Untuk para ibu yang mungkin merasakan hal serupa, kehilangan arah, merasa kurang, atau dihantui rasa bersalah, pesan Ira sederhana namun penuh makna.
"Maafkan dirimu sendiri. Berterima kasihlah pada dirimu karena sudah bertahan sejauh ini. Tidak ada ibu yang sempurna, tapi selalu ada ibu yang penuh cinta," pesan Ira.
Melalui kisahnya, Ira mengingatkan bahwa menjadi ibu bukan soal mencapai standar tertentu, melainkan tentang hadir, berusaha, dan mencintai diri sendiri dalam prosesnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang