Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedang Tren, Ini Perbedaan Makeup Igari dan Thai Menurut Makeup Artist

Kompas.com, 10 Desember 2025, 20:05 WIB
Devi Pattricia,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren riasan terus bergerak mengikuti budaya pop, perkembangan media sosial, hingga preferensi generasi muda yang kian beragam. 

Dalam beberapa waktu terakhir, dua gaya makeup yang sedang ramai di media sosial adalah Igari makeup look dan Thai makeup look. 

Meski keduanya sama-sama memberikan kesan segar, namun karakter visual yang dihasilkan sangat berbeda. Makeup Artist Sissy Sosro menjelaskan dengan rinci perbedaan dua tren riasan tersebut. 

Perbedaan ini semakin relevan seiring meningkatnya minat masyarakat untuk memahami makeup placement yang sesuai dengan struktur wajah. 

Baca juga: Fungsi Setting Powder dan Cara Pakai untuk Hasil Riasan Tahan Lama

Igari Makeup memberikan kesan seperti habis menangis

Ilustrasi blush on.Dok. Freepik/jcomp Ilustrasi blush on.

Igari makeup look dikenal sebagai gaya yang lembut dan emosional. Tren ini lahir dari kreativitas seorang makeup artist Jepang, Igari Shinobu dengan tampilannya sangat khas. 

Sissy menjelaskan bahwa Igari makeup memadukan nuansa sendu dan manis dalam satu waktu.

“Makeup Igari itu berangkat dari Makeup Artist Jepang yang namanya Igari. Dia punya ciri khas makeup yang terlihat seperti habis nangis dan matanya sembab,” jelas Sissy dalam konferensi pers Make Over MASTERSHADE ARCHI/TECH™, Senin (8/12/2025).

Ciri khas yang terlihat seperti habis menangis ini bukan sekadar efek mata merah. Igari look mengandalkan penempatan blush yang berbeda dari riasan pada umumnya. 

Baca juga: 10 Tren Makeup 2025, dari Toasted Makeup hingga Ghost Lashes

Daripada ditempatkan pada tulang pipi seperti teknik klasik, blush justru didekatkan ke area mata dan hidung.

“Looks makeup ini bikin terlihat nangis tapi tetap cantik. Biasanya placement-nya bermain di penggunaan blush on,” kata Sissy.

Penempatan blush ini memberi efek sembab yang lembut, menciptakan ilusi rona alami seolah wajah baru saja terpapar angin dingin atau emosi tertentu.

“Blush on diletakan di dekat mata, lalu bagian hidung, seperti habis manis yang agak merah-merah di bagian tertentu,” jelasnya.

Efek memerah di area tersebut membuat wajah terlihat lebih muda, fresh, dan natural. Dengan dominasi blush, Igari look cocok bagi mereka yang ingin tampil lebih imut, lembut, dan effortless namun tetap menonjolkan karakter wajah.

“Ciri khas ini sebetulnya memberikan kesan youthful look dan segar karena blush on mendominasi makeup,” tambahnya.

Baca juga: 5 Tips Doe Eyes Makeup agar Mata Terlihat Lebih Besar dan Segar

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau