Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bener Enggak Sih Ide Kreatif Muncul Saat Kerja di Tempat Sepi?

Kompas.com, 25 Oktober 2017, 05:15 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

Sumber nypost.com

KOMPAS.com- Bekerja dari kedai kopi favorit bisa jadi lebih profuktif dibanding bekerja dari kantor. Sebab, menurut laporan The Harvard Business Review, lingkungan ideal yang bisa membangkitkan kreativitas justru didapat bila ada sedikit suara-suara dari orang-orang yang tidak dikenal.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa yang membuat kita terganggu bukanlah suara, tapi siapa yang membuat suara tersebut. Tak heran bila di lingkungan kantor, seseorang cenderung tak bisa menahan diri untuk tidak terlibat dalam percakapan atau sekedar mendengar apa yang sedang dibicarakan. 

Menurut hasil dari tes electroencephalogram (EEG), yang mengukur dan mencatat aktivitas otak, peneliti menemukan bahwa interaksi antar individu, percakapan, dan gangguan lainnya dari orang-orang yang kita kenal, secara negatif akan memengaruhi proses kreatif.

Sedangkan co-working space (ruang kerja bersama), atau kedai kopi—di sisi lain, memiliki suasana bising yang sama, namun kita cenderung tidak terganggu karena tidak mengenal orang-orang lain dan lebih tidak peduli pada apa yang mereka bicarakan.

Baca juga : Butuh Ide Kreatif? Coba Dengarkan Musik yang Satu Ini

Ilustrasi bekerja di kafejacoblund Ilustrasi bekerja di kafe
Faktanya, tingkat kebisingan tertentu justru memicu kita untuk berpikir lebih kreatif, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Consumer Research.

Dalam riset itu, ilmuwan meneliti tingkat suara yang berbeda pada peserta saat mereka melakukan tes berpikir kreatif. Masing-masing kelompok terpapar berbagai tingkat kebisingan, dari keheningan hingga 50 desibel (suara samar seperti bunyi AC), 70 desibel (tingkat kebisingan serupa dengan kedai kopi), dan 85 desibel (setara dengan suara knalpot sepeda motor yang bising).

Perbedaan antara sebagian besar kelompok secara statistik tidak signifikan; Namun, peserta dalam kelompok 70 desibel mempertahankan fokus yang secara signifikan mengungguli kelompok lainnya.

Baca juga : 7 Cara Membuat Rutinitas Kerja Jadi Lebih Sehat

"Masuk ke lingkungan yang cukup ramai dapat memicu otak untuk berpikir secara abstrak dan dengan demikian menghasilkan ide kreatif," tulis penelitian itu.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau