Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/11/2017, 12:35 WIB
Glori K. Wadrianto

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - "Ini, dengan benda ini, Pak Kashio mengumpulkan uang dan mengembangkan risetnya."

Akira Watanabe berkata sambil menyorongkan sebuah benda kecil berbentuk cincin dengan "mahkota" serupa pipa seukuran rokok.  

Dia lalu menancapkan sebatang rokok di ujung pipa mungil itu, untuk menerangkan fungsi dari "ring pipe" tersebut.

Dengan setelah jas lengkap, Akira Watanabe yang adalah Corporate Public Relations Casio Computer Co.,Ltd -Jepang, menerima kami dari Jakarta di rumah Toshio Kashio.

Toshio Kashio tak lain adalah anak kedua dari empat bersaudara Kashio yang menjadi penemu dari banyak alat elektronik, dan juga pendiri perusahaan Casio di tahun 1957. 

Sejak 15 Mei 2013, atau setahun sekitar setahun setelah wafatnya Kashio, rumah asri di Seijo, -kawasan elite Kota Tokyo itu, telah diubah menjadi museum Casio.

Di dalamnya tersimpan berbagai barang penemuan Kashio, dan alat-alat bersejarah lainnya.

Ring pipe adalah salah satu benda yang disimpan di satu dari lima ruang pamer utama di museum itu.

Menurut Watanabe, Kashio memang dikenal sebagai seorang perokok berat.

Dengan cincin kreasinya itu, konon Kashio bisa terus melanjutkan risetnya, menggunakan kertas dan pena, tanpa meninggalkan rokok yang "menancap" di atas jarinya.

Tak hanya soal kepuasan merokok, ring pipe sederhana itu ternyata menjadi awal perjalanan Casio menjadi sebuah perusahaan besar.

Ring pipe dipajang dalam kotak kaca di Museum Toshio Kashio, Tokyo.KOMPAS.com/ GLORI K WADRIANTO Ring pipe dipajang dalam kotak kaca di Museum Toshio Kashio, Tokyo.
Dikisahkan, pada sekitar tahun 1946, setelah Perang Dunia II, Jepang menjadi bangsa yang amat miskin.

Bahkan, sebatang rokok pun menjadi benda yang sangat langka dan mahal di masa itu.

Saking langkanya, setiap perokok tak akan menyianyiakan lintingan tembakau yang mereka hisap.

"Orang ingin menghisap rokok sampai benar-benar habis," kata Watanabe.

Nah, dengan ring pipe kreasi Kashio, rokok bisa dihisap habis hingga tuntas.

ring pipe menjadi barang favorit di masa itu. Cincin ini selalu terjual habis, tak lama setelah keluar dari pabrik.  

"Uang hasil penjualan cincin ini yang kemudian dipakai Kashio untuk melakukan riset dan pengembangan hingga terwujud penemuan-penemuan yang luar biasa," ungkap Watanabe.

Tak heran jika ring pipe kini mendapat tempat istimewa, dan dipajang khusus di dalam sebuah kotak kaca di "creativity room" di museum Kashio ini.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com