Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cinta pada Pandangan Pertama atau Ketertarikan Fisik?

Kompas.com - 14/12/2017, 08:17 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Anda mungkin sudah hapal adegan dalam film yang menggambarkan dua orang asing bertemu dan langsung merasakan keterikatan emosi. Orang menyebutnya sebagai cinta pada pandangan pertama.

Hubungan yang didasarkan oleh cinta pada pandangan pertama memang menjadi cerita yang populer sejak ratusan tahun lalu.

Bukan hanya dalam film, novel, atau lagu, di kehidupan nyata tak sedikit orang yang mengklaim pernah merasakan getaran cinta ini.

Namun, apakah benar yang dirasakan itu memang cinta? Ternyata sains tidak mendukungnya.

Para ilmuwan bahkan sangsi dengan apa yang oleh orang disebut sebagai "cinta" pada pandangan pertama sebenarnya adalah sesuatu yang mewakili emosi kompleks yang mirip dengan cinta. Bahkan bisa jadi itu sebenarnya hanya ketertarikan fisik belaka.

Studi sebelumnya menunjukkan bahwa jatuh cinta akan mengaktifkan area otak tertentu. Lokasi tersebut berbeda-beda tergantung pada tipe cinta yang dirasakan, seperti emosional, ibu kepada anaknya, atau cinta yang menggebu-gebu.

Rasa cinta yang dalam dan penuh hasrat akan mengaktifkan area yang sama di otak seperti halnya kecanduan zat kimia. Sementara cinta jangka panjang akan memicu respon di area otak yang terkait dengan kelekatan dan "hadiah".

Studi teranyar mengenai cinta pada pandangan pertama yang melibatkan 400 responden menyimpulkan bahwa apa yang kita anggap sebagai cinta pada pandangan pertama seseungguhnya hanya ketertarikan fisik yang kuat.

Dari hasil studi ini kita bisa lebih berhati-hati sebelum menerima cinta seseorang. Jangan mudah terpukau oleh angan-angan keindahan emosi cinta.

Merasa jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seseorang bukan jaminan kita akan cocok menjalin hubungan dengannya. Anda berdua perlu saling mengenal lebih dalam sebelum membangun hubungan asmara yang serius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com