Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 21 Oktober 2019, 12:55 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber POP SUGAR

KOMPAS.com - Karbohidrat memang bukan satu-satunya penyebab penimbunan lemak perut, namun karbohidrat punya peran besar.

"Konsumsi makronutrien berlebih bisa menyebabkan kenaikan berat badan," kata pendiri Luminary MD, Robert Milanes, MD kepada Popsugar.

Lebih jauh, pendiri Weight Zero, MD, Aastha Kalra menjelaskan, karbohidrat dipecah menjadi glukosa dan dijadikan sebagai bahan bakar energi untuk sel-sel, jaringan dan organ tubuh.

Namun, ketika konsumsinya berlebih, glukosa tersebut akan disimpan sebagai glikogen di dalam hati.

Glikogen tersebut bisa saja diubah kembali menjadi glukosa dan digunakan sebagai energi ketika asupan karbohidrat sedikit atau tidak ada sama sekali. Namun, menjadi masalah ketika penyimpanan glikogen mencapai kapasitas maksimal.

"Ketika kita mengkonsumsi karbohidrat, tingkat insulin meningkat," kata Kalra.

Baca juga: Memahami Konsep Diet Rendah Karbohidrat

Insulin bertugas membawa glukosa dari aliran darah ke area tubuh yang membutuhkan energi, tetapi juga merupakan hormon penyimpan lemak.

Milanes menjelaskan, jika kita mengkonsumsi terlalu banyak karbohidrat dan tidak ada area tubuh yang membutuhkan energi, glukosa tidak punya tujuan dan akan disimpan sebagai lemak.

Makan karbohidrat tanpa bikin gemuk

Seperti yang kita tahu, ada dua tipe karbohidrat, yakni karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.

Karbohidrat sederhana biasa ditemukan pada makanan olahan dan dicerna secara cepat oleh tubuh. Sementara karbohidrat kompleks dicerna lebih lama dan memiliki kandungan serat lebih tinggi.

Karbohidrat kompleks akan membuat kita kenyang lebih lama dan menjaga insulin tetap pada level yang stabil. Artinya, karbohidrat kompleks mendorong pembakaran energi dan mencegah penyimpanan lemak.

Kita memang tidak bisa menargetkan penurunan lemak tubuh secara khusus, termasuk pada bagian perut. Namun, mengkonsumsi karbohidrat kompleks bisa membantu menurunkn berat badan.

Beberapa sayuran yang termasuk karbohidrat kompleks dan dianjurkan antara lain brokoli, kubis, kol, hingga Brussel sprout.

Namun, di awal kita juga perlu memonitor total asupan karbohidrat untuk menurunkan level insulin dalam tubuh, termasuk biji-bijian utuh dan buah dengan kandungan gula tinggi.

Artinya, pola makan rendah karbohidrat bisa menjadi titik awal hingga kita bisa mencapai tahap mempertahankan berat badan ideal.

Pada posisi tersebut kita bisa memasukkan karbohidrat kompleks ke dalam daftar makanan harian kita.

Baca juga: 10 Cara Efektif Membakar Lemak Perut

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau