Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bergaul dan Kebiasaan Lain yang Mempertajam Memori Otak

Kompas.com, 23 Juni 2020, 07:58 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memori otak yang kuat sangat dibutuhkan oleh orang dari segala usia dan segala profesi. Sayangnya, banyak dari kita yang kerap mengalami lupa, bahkan meskipun masih berusia muda.

Memori buruk yang konsisten ini akan menjadi masalah jika dibiarkan berlarut, terutama akan memengaruhi performa kita dalam menjalani tugas harian.

Penurunan daya ingat memang sesuatu yang tak terhindarkan seiering bertambah usia. Namun, ada beberapa strategi sederhana yang bisa yang bisa kita terapkan untuk meningkatkan kemampuan memori otak.

1. Makan dengan penuh kesadaran

Banyak yang menganggap aktivitas makan tidak terlalu penting, melewatkannya atau bahkan tak peduli dengan kandungan gizi pada apa yang diasupnya.

Kebiasaan-kebiasaan tersebut bisa menyebabkan berkurangnya memori otak seiring berjalannya waktu.

Melewatkan waktu makan, tidak hanya berpengaruh pada kesehatan lambung, tapi juga terhadap kesehatan mental.

Usahakan lebih banyak mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan. Keduanya memiliki kandungan nutrisi dan antioksidan tinggi yang bisa membantu memerangi kerusakan karena radikal bebas.

Baca juga: Radikal Bebas, Bahaya, Penyebab, dan Kaitannya dengan Antioksidan

2. Aktif bergerak

Aktif bergerak bukan berarti kamu harus berolahraga berat di pusat kebugaran. Kamu bisa menjaga tubuh tetap bergerak aktif dengan sejumlah kegiatan sederhana setiap hari, seperti menari, jalan kaki, bermain olahraga permainan, dan lainnya.

Bergerak sangat penting untuk kesehatan otak karena akan memperlancar aliran darah, metabolisme, serta meningkatkan struktur dan fungsi otak.

Baca juga: Meditasi dengan Jalan Kaki, Cara Gampang Dapatkan Ketenangan

3. Belajar hal baru

Mencoba atau belajar hal-hal baru bisa memberi tantangan bagi otak, yang penting untuk perkembangannya. Sebab, jika kamu mengikuti pola yang sama setiap harinya, otak tidak akan mendapatkan stimulasi untuk tumbuh dan berkembang. Hal-hal sederhana seperti memecahkan teka-teki silang, bermain puzzle, atau bermain instrumen musik bahkan bisa menjadi stimulasi yang cukup untuk perkembangan otak.

Bermain puzzleShutterstock Bermain puzzle

4. Bersosialisasi

Bertemu dengan orang baru dan bergaul tidak hanya baik untuk emosional, tetapi juga untuk kesehatan otak.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau